Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Data inflasi Maret 2015 yang lebih baik dibanding prediksi pasar memberikan ruang bagi rupiah untuk bergerak menguat.
Di pasar spot, Rabu (1/4) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik 0,20% ke level Rp 13.048 dibanding penutupan hari sebelumnya. Begitu juga dengan kurs tengah Bank Indonesia yang mencatatkan penguatan rupiah sebesar 0,31% ke level Rp 13.043.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri Tbk menuturkan bahwa katalis positif utama pendorong rupiah berasal dari data domestik. Inflasi Maret 2015 yang hanya naik 0,17% serta inflasi year on year Maret 2015 yakni 6,38% direspons positif oleh pasar.
“Data inflasi ini lebih rendah dari prediksi sebelumnya,” kata Reny. Sebelumnya pasar menduga inflasi Maret 2015 akan meningkat sebanyak 0,25% akibat dari kebijakan kenaikan tarif BBM pada Sabtu (28/3) lalu.
Walaupun memang secara global, dollar masih terus menunjukkan penguatan. Index dollar terus menguat, tercatat sampai pukul 16.01 WIB index dollar bertengger di level 98,61 atau turun tipis 0,3% dibanding hari sebelumnya.
“Namun nampaknya respons investor terhadap data domestik yang positif lebih besar pengaruhnya,” duga Reny. Melihat pada besarnya dampak data inflasi ini, Reny memprediksi rupiah akan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya pada Kamis (2/4).
Walaupun memang penguatan ini sifatnya terbatas. Secara tren dollar masih jauh lebih unggul alias bullish. Untuk melanjutkan penguatan lebih panjang, pasar harus menunggu rilis data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis pertengahan bulan April ini.
“Rupiah bisa bergulir di kisaran Rp 12.980 – Rp 13.145 pada Kamis (2/4),” prediksi Reny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News