kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Inflasi AS Masih Kuat, Ini Dampaknya Bagi Pasar Obligasi


Sabtu, 14 Oktober 2023 / 08:00 WIB
Inflasi AS Masih Kuat, Ini Dampaknya Bagi Pasar Obligasi
ILUSTRASI. Obligasi.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan inflasi Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat (AS) pada September 2023 yang tetap kuat memupuskan harapan para pelaku pasar atas kemungkinan pembalikan tren inverted bear steepening di pasar US Treasury (UST). Yield UST tenor 10 tahun dan Bund kembali naik masing-masing sebesar 14 bps dan 7 bps menjadi 4,7% dan 2,79%. 

Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mencatat, indeks obligasi S&P untuk developed market serta EMBI untuk emerging market turun 0,4%. Di sisi lain, indeks dolar menguat 0,7% menjadi 106,6. 

Menurutnya, kembalinya sentimen bearish di pasar global akan menekan naik yield 10Y INDOGB kembali ke level 7% dengan proyeksi puncak yield di rentang 7,2%-7.3%. 

"Samuel Sekuritas memperkirakan yield 10Y INDOGB akan naik menuju rentang 6,8%-6,9% hari ini," kata Lionel dalam risetnya, Jumat (13/10).

Baca Juga: Saham Asia Tumbang, Data Inflasi AS Menghidupkan Kembali Potensi Kenaikan Suku Bunga

Sementara itu, rupiah akan kembali melemah ke rentang Rp 15.700-Rp 15.800 per dolar AS. Apabila rupiah ditutup lebih tinggi dari Rp 15.750 per USD, maka rupiah berpotensi terus melemah menuju Rp 16.000 per USD.

Sebagai informasi, inflasi CPI AS bertahan di 3,7% year on year (YoY) pada bulan September 2023, sama seperti Agustus 2023 dan lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 3,6%. 

Sementara itu, inflasi inti CPI AS turun menjadi 4,1% YoY, sesuai konsensus dan lebih rendah dari Agustus 2023 yang sebesar 4,3%.

Tekanan inflasi CPI yang masih kuat akibat tingginya harga minyak September memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed di kuartal IV-2023. Hal ini tercermin dari naiknya probabilitas kenaikan suku bunga The Fed di bulan Desember menjadi 32% dari sebelumnya 26%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×