kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

INDY beri pinjaman ke anak usahanya US$65 juta


Rabu, 04 Maret 2015 / 12:24 WIB
INDY beri pinjaman ke anak usahanya US$65 juta
ILUSTRASI. Ilustrasi dana pensiun. KONTAN/Muradi/2017/01/05


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) memberi tambahan pinjaman untuk anak usahanya, Indika Capital Investments Pte. Ltd (ICI). Pinjaman tambahan itu senilai US$ 65 juta yang akan dilakukan dengan beberapa tahap.

"Ini untuk menunjang kebutuhan ICI dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang perdagangan batubara," ujar Dian Paramita, Sekretaris Perusahaan INDY dalam keterangan resmi, Selasa (3/3).

Dana untuk penambahan pinjaman itu berasal dari penarikan fasilitas perbankan INDY yang sudah ada sebelumnya. Sebenarnya, INDY tidak memiliki banyak ekspansi di bisnis batubara karena perseroan memprediksi pasar batubara masih belum akan pulih.

Namun, INDY berharap produksi batubara tahun ini bisa stabil. Paling tidak produksi batubara tahun ini bisa sama dengan produksi tahun 2014 lalu sebesar 40 juta ton. Lantaran itu, INDY akan banyak melakukan efisiensi.

Wishnu Wardhana, Direktur Utama INDY, pernah mengatakan,  harga batubara tahun ini masih akan berada di kisaran US$ 63 per ton. Karena itulah, ia juga meramal, pendapatan dan bottom line INDY belum akan berubah banyak dari tahun lalu.

Efisiensi yang dilakukan INDY ini terlihat dari belanja modal perseroan yang akan dipangkas. Belanja modal INDY hanya dipatok di bawah US$ 100 juta, lebih rendah dari target tahun lalu sebesar US$ 113,5 juta. Hal ini karena INDY lebih memilih menyimpan dana kas yang besar di tengah pelemahan harga batubara.

INDY berharap bisa menurunkan cost margin dengan berhemat. Selain menahan ekspansi, INDY juga akan mengurangi stripping dan melakukan renegosiasi dengan kontraktor. INDY juga terus memantapkan diversifikasi bisnis selain batubara.

Tahun ini, INDY membidik untuk membangun Independen Power Producer (IPP) sebesar 1.000 megawatt (MW). Mega proyek ini merupakan salah satu upaya INDY untuk memanfaatkan peluang dari ekspansi pemerintah memenuhi kebutuhan listrik 35.000 MW. Dengan kapasitas tersebut nilai investasi proyek IPP itu berkisar US$ 1,2 miliar.

Proyek dengan nilai investasi jumbo itu tidak akan dikerjakan oleh INDY sendirian. Perseroan kemungkinan akan melakukan penjajakan dengan beberapa partner strategis. Di situ, INDY hanya akan mengambil porsi sekitar 20%-30% dari proyek tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×