Reporter: Azis Husaini, Ika Puspitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dengan pembubaran produk itu, ia menuturkan bakal berdampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berpeluang terkoreksi cukup dalam. Namun hal itu juga bukan satu-satunya sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG.
Baca Juga: Reksadana target waktu, ini dia plus minusnya
Kecemasan Hans memang berdasar. Transaksi perdagangan IHSG terpangkas dalam. Imbasnya, dalam sebulan terakhir, IHSG melemah 3,11%. Saham-saham yang menjadi isi produk reksadana dari aset manajemen bermasalah juga bergejolak.
Tak hanya itu, IHSG juga masih dipengaruhi oleh negosiasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. “Kita melihat peluang IHSG akan terkoreksi ke level 5.000an, semoga Desember rebound ke angka 6.200 itu sudah bagus untuk indeks,” jelasnya.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Peluang Menguat Meski Dihantui Kasus Reksadana
Jangan panik
Kondisi ini membuat investor cemas. Mereka khawatir, kinerja reksadananya akan turun dalam di tahun ini. Tak sedikit investor yang akhirnya memutuskan melakukan penarikan (redeem) atas kepemilikan reksadana miliknya.
Investor diminta untuk tidak mengambil tindakan gegabah dalam menyikapi kondisi pasar reksadana saat ini. Meskipun saat ini tengah terjadi beberapa masalah pada bisnis reksadana, namun secara industri kinerja instrumen investasi tersebut masih positif.