kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri manufaktur melemah, emiten farmasi ikut tertekan


Selasa, 01 Oktober 2019 / 17:26 WIB
Industri manufaktur melemah, emiten farmasi ikut tertekan
ILUSTRASI. Obat - industri farmasi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

Namun, Herry belum bisa mengungkapkan apakah ada permintaan yang turun di sepanjang kuartal III-2019 karena harus melihat data makro.

Sebelum industri manufaktur tertekan, INAF sudah duluan mencatatkan rugi bersih di semester I-2019. Asal tahu saja di semester I-2019 INAF mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 24,35 miliar. 

Sedangkan di semester I 2018 INAF mampu membukukan laba Rp 253,19 juta.

Herry bilang rugi bersih ini karena penjualan dan collection belum berjalan dengan baik. Namun melihat dari siklus bisnis farmasi, pendapatan akan terkosentrasi di kuartal III-2019 dan kuartal IV-2019.

Oleh karena itu, di tengah industri manufaktur yang tertekan, Herry menyatakan INAF akan melakukan  efisiensi dan perbaikan struktur keuangan di mana INAF akan berusaha mencetak laba untuk memperbaiki rugi bersih yang dibukukan pada semester I-2019.

Selain itu, INAF juga akan melakukan mismatch cashflow yang saat ini diperbaiki untuk mengatur term of payment utang dan piutang. Sebab tunggakan dari BPJS melalui anak usaha sekitar Rp 60 miliar.

Baca Juga: Menanti Holding Farmasi, KAEF dan PEHA Sudah Siapkan Strategi Bisnis

Herry yakin di kuartal III dan kuartal IV tahun ini, INAF masih berupaya untuk memenuhi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Sebab secara siklus bisnis penjualan  dari tender terjadi pada paruh akhir tahun berjalan.

Untuk memperkuat posisi keuangan, INAF juga melakukan diversifikasi produk. Herry menjelaskan saat ini INAF tidak hanya menjual obat tapi juga fokus mengembangkan dan menjual alat kesehatan.

INAF mengelompokkan produk penjualan menjadi tiga, yakni farmasi, Diagnostic & Medical Equipment (DME) dan  Natural Extract. Herry bilang saat ini INAF sudah memiliki mesin baru untuk produksi yakni mesin DME dan natural extract.

Di samping gesit diversifikasi produk, INAF juga fokus pada segmen bisnis regular. Herry menyatakan INAF tetap memproduksi obat generik meskipun bisnis alat kesehatan akan digenjot di tahun-tahun yang akan datang.

Selain itu, INAF juga akan melakukan perbaikan sumber daya manusia dan disiplin dalam eksekusi.

Herry percaya, kinerja INAF di kuartal III akan lebih baik dari Kuartal II. Sebab kuartal III selalu tumbuh dua kali lipat dari kuartal sebelumnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×