kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri manufaktur masih akan ekspansif, saham-saham ini bisa dicermati


Jumat, 03 Desember 2021 / 07:30 WIB
Industri manufaktur masih akan ekspansif, saham-saham ini bisa dicermati


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas manufaktur di Indonesia tercatat menurun di bulan November 2021. Ini tercermin dari data IHS Markit yang menunjukkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan November 2021 melorot ke posisi 53,9 dari 57,2 pada bulan Oktober 2021. 

Walaupun melorot, indeks manufaktur Indonesia masih berada di atas  50 poin, yang berarti aktivitas manufaktur di Indonesia masih dalam posisi ekspansi. 

Analis Pilarmas Investindo Sekurtias Okie Ardiastama mencermati, meningkatnya PMI Manufaktur di bulan Oktober 2021 sejalan dengan kenaikan signifikan pada permintaan dan utilitas pabrik pasca pelonggaran aktivitas. Sementara, perlambatan yang terjadi di bulan November 2021 beriringan dengan penurunan output dan permintaan menjelang akhir tahun. 

Terlepas dari perlambatan yang terjadi, industri manufaktur masih dalam tren yang positif. Kondisi ini masih akan bertahan hingga akhir tahun, sehingga indeks manufaktur diprediksi masih dalam level ekspansi. Apalagi sejauh ini, pandemi Covid-19 ditangani dengan cukup baik. 

Baca Juga: Menyambut Cuan Sinterklas di Pasar Saham

Kendati indeks manufaktur masih menunjukkan geliatnya,Okie melihat, pelaku pasar sebenarnya mengkhawatirkan varian Omricon berpotensi menekan kinerja industri jika tidak ditangani dengan baik. Kekhawatiran inilah yang bisa  menekan pergerakan saham-saham di bursa ke depan. 

Oleh karenanya, selain penangan pandemi, insentif dari pemerintah dinilai penting dan dapat berpengaruh terhadap industri manufaktur ke depan. Terlebih, konsumsi masyarakat belum kembali seperti masa sebelum pandemi. 

Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan, indeks manufaktur Indonesia memang bisa melorot lebih dalam di sisa tahun ini. Mengingat, saat ini mulai ada kenaikan level PPKM di beberapa wilayah di Indonesia. Di sisi lain, menjelang akhir tahun nanti, akan diterapkan PPKM level III secarra serempak di seluruh wilayah di Indonesia. 

Kondisi ini akan memberatkan indeks manufaktur di Indonesia, hanya saja penurunannya tidak akan di bawah level ekspansi atau menembus posisi 50. Adapun dalam jangka panjang, seiring pemulihan ekonomi dan mobilitas yang membaik, industri manufaktur Indonesia akan menggeliat kembali. 

Baca Juga: Tiga indikator perekonomian Indonesia mengalami perbaikan secara signifikan

Mempertimbangkan hal itu, Wawan melihat emiten yang bergerak di penjualan kendaraan dan suku cadang akan memiliki prospek cerah. Emiten otomotif akan tertopang insentif yang dikucurkan pemerintah dan kebutuhan kendaraan yang tertunda selama pandemi. Oleh karenanya, ia merekomendasikan ASII dengan target harga Rp  6.500 per saham. 

Sepengamatannya, emiten-emiten otomotif jugalah yang menjadi penopang permintaan domestik di tengah indeks manufaktur bulan November 2021 melorot. Asal tahu saja, penurunan indeks salah satunya diperberat oleh permintaan global yang cenderung tertekan dalam lima bulan terakhir. Adapun indeks manufaktur masih dalam level ekspansi tertopang permintaan dari dalam negeri. 

Sementara itu, Okie berpendapat sektor manufaktur berbasis konsumsi dengan produk yang kuat di pasar yang dapat bertahan saat pemulihan pandemi, baik di sisa tahun ini maupun di tahun depan. Oleh karenanya, Okie cenderung merekomendasikan INDF dan ICBP dengan target  harga masing-masing Rp 7.275 per saham dan Rp 10.225 per saham. Target harga itu berlaku untuk 12 bulan. 

Ia menambahkan, indeks manufaktur masih akan  ditopang dari permintaan dalam negeri ke depannya. Ketidakpastian dari pasar global dinilai dapat berlanjut hingga kuartal II 2022. 

Baca Juga: Mengintip outlook ekonomi dan peluang investasi 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×