Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Sementara di kuartal II 2021 diprediksi akan ada pengetatan mengingat siklus bulan ramadhan dan hari raya dapat berbeda dari tahun biasanya. Sedangkan umumnya pada momentum tersebut masyarakat cenderung mengeluarkan pendapatannya.
" Untuk saat ini saham - saham dalam sektor makanan minuman masih berpotensi mengalami perlambatan kinerja, hal tersebut seiringan dengan daya beli masyarakat yang belum benar-benar pulih," kata Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2).
Ia pun merekomendasikan ICBP buy dengan target harga Rp 10.175, INDF buy buy dengan target harga Rp 7.650, UNVR hold dengan taregta harga Rp 7.500, dan MYOR hold dengan target harga Rp 2.750.
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas melihat saham yang tidak terlalu besar seperti HOKI dan PMMP. Keduanya dijagokan karena memiliki rencana yang menarik ke depan.
Baca Juga: Insentif pajak mobil menjadi stimulus bagi masyarakat menengah-atas
HOKI masih menarik karena memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 95 ton per jam di akhir tahun 2022. Asal tahu saja, saat ini HOKI memiliki kapasitas sebesar 55 ton per jam. Pangsa pasar HOKI yang merupakan kelas menegah menambah sisi kemenarikan HOKI karena jumlah penduduk kelas menegah terus meningkat.
Di sisi lain, emiten PMMP yang bergerak di bidang pengolahan, pembekuan, dan perdagangan udang juga dinilai atraktif. PMMP memiliki rencana untuk membangun fasilitas produksi ke-8 menggunanakan dana hasil Initial Public Offering (IPO). Asal tahu saja, PMMP yang melantai di bursa pada 18 Desember 2020 itu mengantongi dana segar hingga Rp 118 miliar.
Kendati keduanya menarik, Martha mengungkapkan bahwa masing-masing memiliki kelemahan yang musti diperhatikan. HOKI misalnya, menurut Martha harganya saat ini tergolong premium. Lebih lanjut diungkapkan bahwa PE-nya mencapai 75 kali dan PBV-nya 4,5 kali.
Berbeda, PMMP memang masih tergolong murah dengan PE-nya 4,6 kali dan PBV-nya 0,8 kali. Akan tetapi, PMMP memiliki rasio utang jangka pendek yang tinggi. Bahkan biaya bunga perusahaan mencapai 50% dari operating profit perusahaan.
" Utangnya tinggi karena perusahaan ini pengolahan udang. Bahan baku udang tidak tersedia sepanjang tahun. Oleh karenanya, perlu memikiki pasokan atau persediaan yang banyak. Tingkat persediaan yang banyak itu membutuhkan modal kerja yang cukup tinggi," tutupnya.
Selanjutnya: Ada wacana cukai minuman berpemanis, ini tanggapan Kino Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News