kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,81   3,17   0.34%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri mamin masih akan tertekan, simak saham-saham rekomendasi analis


Selasa, 16 Februari 2021 / 19:25 WIB
Industri mamin masih akan tertekan, simak saham-saham rekomendasi analis
ILUSTRASI. Industri mamin masih akan tertekan, simak saham-saham rekomendasi analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor yang tertekan di tahun 2020. Pandemi Covid-19 disebut-sebut menekan daya beli masyarakat.

Analis Mirae Asset Sekuritas dalam acara daring Stock on Fire mengungkapkan, pelemahan daya beli ini tercermin dari data pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang terkontraksi 2,07% secara  year on year (yoy).

"Penurunan terbesar disebabkan oleh menurunnya konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga terhadap PDB itu menyumbang 57%  atau lebih dari setengahnya," jelas  Investment Information Team Mirae Asset Sekuritas Martha Chirstina, Selasa (16/2).

Adapun industri makanan dan minuman berkontribusi hingga 23,8% terhadap PDB.

Kendati demikian, Martha menganggap saham-saham di sektor makanan dan minuman masih memiliki potensi ke depan, Mengingat jumlah penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai 270 juta orang. Di mana 70% dari masyarakat berada dalam usia produktif yang memiliki tingkatan konsumsi tinggi.

Baca Juga: Pemerintah yakin, diskon PPnBM mobil akan jadi penggerak ekonomi kuartal I-2021

"Ini katalis baik untutk sektor makanan dan minuman. Bonus demografi akan berlangsung  kurang lebih 15 tahun ke depan. Itu hingga 2036, tingkat konsumsi masih akan tinggi," imbuhnya.

Tidak jauh berbeda, Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengungkapkan, sektor makanan dan minuman masih menarik untuk prospek jangka panjang.

"Saham-saham FMCG masih cukup menarik. Namun, kami menyarankan untuk lebih selektif dalam mengkoleksi saham-saham di sektor ini," ungkapnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/2).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, industri makanan dan minuman saat ini masih akan tertekan lantaran daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya dan juga tren kenaikan untuk beberapa harga komoditas.

Mempertimbangkan hal tersebut, ia cenderung merekomendasikan saham-saham dengan fundamental baik dan valuasi yang relatif murah. Misalnya, buy ICBP dengan target harga Rp 12.150, INDF dengan target harga Rp 8.000, dan  MYOR dengan target harga Rp 2.700.

Baca Juga: Ini jenis mobil lengkap yang dapat insentif pajak 0% per 1 Maret, dan alasan Kemkeu

Senada, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai tekanan pada industri makanan dan minuman masih cukup besar pada kuartal I dan II tahun ini.

Untuk kuartal I 2021 ini daya beli dan inflasi diproyeksikan masih rendah hal tersebut seiring dengan ketatnya aktivitas sebagai dampak dari PPKM dan juga dampak dari pandemi yang masih besar di awal tahun ini.  




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×