kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

INDS mengerem ekspansi di tahun depan


Rabu, 04 Desember 2013 / 06:26 WIB
ILUSTRASI. Saham Rekomendasi Analis: RAJA, TBIG dan BBYB untuk Perdagangan Selasa (18/7)


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Belanja modal atau capital expenditure (capex) PT Indospring Tbk (INDS) menyusut. Manajemen mengaku hanya menyiapkan capex Rp 50 miliar di tahun depan. Angka tersebut menurun 85% dari Rp 350 miliar di 2013.

Direktur Komersial INDS, David Setiawan mengatakan, anggaran tersebut hanya akan digunakan untuk biaya perawatan. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk menambah aksesori. "Ini hanya capex rutin saja," ungkap dia.

Pada tahun ini, Indospring memang sudah cukup ekspansif. Perusahaan komponen otomotif ini tengah membangun pabrik leaf spring dan pabrik coil spring. Total anggaran untuk membangun dua pabrik tersebut mencapai Rp 292 miliar. Dari total belanja modal, sisanya digunakan untuk modal kerja.

Dana ekspansi tahun ini bersumber dari hasil penawaran umum terbatas (PUT) II dengan hak memesan terlebih dahulu (HMETD). Dari aksi tersebut, INDS berhasil mengantongi dana Rp 354,47 miliar. Namun hingga 9 Oktober 2013, INDS baru menggunakan Rp 33,71 miliar untuk pabrik leaf spring.

Meski demikian, manajemen Indospring yakin, dengan ekspansi di tahun ini akan membawa hasil di tahun depan. "Penjualan bisa tumbuh 15% di tahun depan," kata David. Sampai kuartal III-2013, pendapatan INDS tercatat Rp 1,23 triliun tumbuh 11,8% year on year (yoy). Sementara, laba bersih naik 12,8% menjadi Rp 115,58 miliar.

Sampai September 2013, kas setara kas anak usaha PT Indoprima Gemilang ini Rp 416,72 miliar. Aset INDS tercatat Rp 2,03 triliun dan liabilitas Rp 431,61 miliar. Rasio modal terhadap utang atau debt to equity ratio (DER) INDS cukup kecil 0,2 kali.

Analis Danareksa Securities, Lucky Bayu mengatakan, langkah INDS menurunkan capex karena ingin menjaga risiko. "Mereka menerapkan manajemen risiko terarah," ujar dia. Sebab, jika INDS terus menggenjot ekspansi justru tidak bagus bagi neraca keuangan.

Secara bisnis, Lucky bilang, INDS cukup bagus. Varian produk beragam dan memiliki pasar yang tersebar di beberapa negara. Harga INDS turun 1% di Rp 2.475, Selasa (3/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×