kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Indosat Dongkrak Capex 16,6% Jadi US$ 1,4 Miliar


Kamis, 28 Agustus 2008 / 20:34 WIB
Indosat Dongkrak Capex 16,6% Jadi US$ 1,4 Miliar


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati,Yuwono Triatmodjo,Yura Syahrul | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) sungguh ekspansif tahun ini. Perusahaan operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia ini meningkatkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) 2008 sebesar 16,66%. Tujuannya untuk membiayai penguatan sistem jaringan seiring peningkatan jumlah pelanggan yang melampaui target.

Johnny swandi Sjam, Direktur Utama Indosat, mengatakan perusahaan menganggarkan belanja modal hingga akhir tahun ini sebesar US$ 1,4 triliun atau sekitar Rp 12,88 triliun. Jumlah ini meningkat 16,66% dari anggaran capex yang sudah direncanakan sebelumnya sebesar US$ 1,2 miliar.

"Hingga semester satu tahun ini sudah terealisasi sekitar 60% (dari capex US$ 1,4 miliar)," kata Johnny dalam paparan kinerja Indosat di Jakarta, hari ini. Selain penyerapan capex yang sangat cepat, peningkatan dana belanja modal itu untuk memperkuat sistem jaringan. Meski ada peningkatan capex, Indosat tidak akan mencari tambahan pendanaan eksternal pada tahun ini.

Menurut Direktur Keuangan Indosat Wong Heang Tuck, pendanaan capex sudah bisa dipenuhi dari kas internal, pinjaman, serta penerbitan obligasi. Sebesar 85% belanja modal ini akan digunakan untuk ekspansi seluler. Sebelumnya, dia pernah bilang, Indosat mengalokasikan dana US$ 800 juta dari kas internal untuk capex. Perusahaan juga sudah menerbitkan obligasi Rp 1,65 triliun atau sekitar US$ 176,56 juta.

Terakhir, Indosat menggaet pinjaman US$ 450 juta atau setara Rp 4,2 triliun dari 11 institusi keuangan internasional pada pertengahan Juni lalu. Nilai ini membengkak dari rencana semula US$ 300 juta. Berarti, kalau ditotal emiten bersandi saham ISAT ini sudah mengantongi duit sebesar US$ 1,43 miliar, yang sesuai dengan kebutuhan capex 2008.

Dongkrak Target Pelanggan

Menurut Johnny, perusahaan perlu memperkuat sistem jaringan lantaran adanya peningkatan jumlah pelanggan. Sepanjang semester satu 2008, Indosat berhasil menambah 8 juta pelanggan baru. Sehingga, total pelanggannya hingga akhir Juni lalu sebanyak 32,4 juta. "Dulu kami perkirakan sampai akhir tahun ini hanya 8 juta," katanya. Karena itu, perusahaan mendongkrak target jumlah pelanggan baru tahun ini menjadi 12 juta atau sebanyak 36,4 juta pelanggan pada akhir tahun ini.

Peningkatan jumlah pelanggan ini membuat pendapatan Indosat sepanjang semester satu 2008 tumbuh 14,9%  menjadi Rp 8,83 triliun. Pertumbuhan pendapatan tertinggi berasal dari bisnis Data Tetap sebesar 35,4% menjadi Rp 1,37 triliun. "Memang sekarang masyarakat sudah mulai menggemari internet," ujar Johnny. Sedangkan pendapatan seluler tumbuh 12,1% menjadi Rp 6,61 triliun. Hal ini ditopang adalah penambahan pangsa pasar Indosat dari 28% pada semester satu 2007 menjadi 30,1% pada periode sama tahun ini.

Alhasil, laba bersih perusahaan sepanjang semester satu tahun ini tumbuh 25% menjadi Rp 1,06 triliun. Namun, sesungguhnya laba bersih Indosat sepanjang kuartal dua 2008 melorot 28% dibandingkan kuartal satu 2008. "Laba bersih kuartal dua Rp 441,93 miliar karena ada penurunan forex translation," kata Wong.

Karena itulah, Indosat mau menggenjot usahanya dengan memperbesar pangsa besar. Perusahaan berencana membangun 3.000 base transceiver station (BTS) sepanjang tahun ini. Hingga semester satu lalu, Indosat sudah menambah 1.304 BTS menjadi 12.064 BTS. Berbagai upaya ini diharapkan bisa memenuhi target pertumbuhan pendapatan perusahaan tahun ini sekitar 13-15%.

Ikhsan Binarto, analis Optima Karya Capital Sekutiras, mengatakan pertumbuhan laba bersih Indosat pada semester satu tahun ini di luar dugaan. "Kalau dilihat hasilnya, kinerja Indosat masih lebih bagus ketimbang Telkom," imbuhnya. Bahkan, masuknya Qatar Telecom sebagai pemilik baru membuat perusahaan tak kesulitan mencari dana di masa depan. "Jadi target harga sahamnya bisa Rp 7.000 pada akhir tahun," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×