kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Financial Expo & Forum digelar Oktober


Rabu, 15 Februari 2012 / 17:17 WIB
Indonesia Financial Expo & Forum digelar Oktober
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Nissan Grand Livina per Februari dari Rp 60 juta saja


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Perhelatan akbar untuk memberikan edukasi pengelolaan keuangan dan investasi kepada masyarakat bakal digelar untuk kedua kalinya. PT Grahanusa Mediatama, penerbit KONTAN dan PT Debindo Mitra Dyantama akan menggelar Indonesia Financial Expo & Forum 2012 (IFEF) pada 5-7 Oktober 2012.

Tahun 2011, acara serupa juga pernah diselenggarakan pada 17-19 Juni 2011 dan mampu menyedot lebih dari 9.000 pengunjung. Sekitar 61 institusi keuangan di Tanah Air hadir meramaikan event ini.

IFEF merupakan pioner perhelatan ekspo industri finansial, sekaligus menjadi event terbesar di Tanah Air. Acara ini menyajikan wahana promosi dan edukasi bagi seluruh perusahaan penyedia produk dan jasa keuangan. IFEF 2012 menggabungkan konsep pameran, seminar, serta workshop finansial dan investasi dalam satu rangkaian acara besar.

Menurut Ardian Taufik Gesuri, Pemimpin Redaksi KONTAN, ekspo ini menjadi wahana sosialisasi dan edukasi terpadu bagi masyarakat tentang potensi, peluang, nilai tambah dan risiko dalam berinvestasi. IFEF sekaligus ajang meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya berinvestasi dan bagaimana menyesuaikan portofolio investasi sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka.

Ardian menilai, IFEF merupakan tonggak bagi edukasi investor ritel di Indonesia. Melalui ajang ini, KONTAN berupaya selalu mengingatkan pentingnya kepedulian investor terhadap instrumen investasinya supaya terhindarkan dari investasi nan bodong belaka. “Itu konsen kami, sehingga IFEF menjadi agenda rutin tahunan kami,” ujar Ardian.

Bagi perusahaan keuangan seperti sekuritas, manajer investasi, bank, asuransi, dana pensiun, dan lainnya, IFEF menjadi media promosi efektif untuk memperkenalkan ragam produk investasi dan keuangan mereka. Perhelatan ini pun menjadi marketplace yang mempertemukan investor atau nasabah dengan para penyedia maupun pengelola produk-produk investasi dan keuangan.

"Kami ingin memberikan one stop solutions kepada masyarakat mulai dari tingkat awam sampai expert. Mulai dari pengetahuan dasar soal investasi sampai pilihan-pilihan dan trik-trik seputar layanan investasi," ujar Agus Riyadi, General Manager Debindo Mitra Dyantama, mitra KONTAN dalam event ini.

Diana Eka Puspita, Ketua Panitia IFEF 2012, menyebutkan, target pengunjung ekspo yang tahun ini mengangkat tema “Secure Your Financial Future” tersebut adalah sekitar 8.000 orang per hari. “Kami optimistis target ini akan tercapai, mengingat tahun lalu masyarakat sangat antusias mengikuti IFEF,” tandas Diana.

Dibuka dengan seminar OJK

Perhelatan IFEF 2012 dibuka dengan Seminar Interaktif bertema “Era Baru Industri Keuangan di Bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)” di Hotel Premier Santika Jakarta, 15 Februari 2012.

Empat pembicara berkompeten menyampaikan pandangannya mengenai OJK. Mereka adalah Muliaman D. Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia; Nurhaida, Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK); Mulia Nasution, Ketua Tim Pelaksana Persiapan OJK; serta Herwidayatmo, Wakil Direktur Utama PermataBank.

Asal tahu saja, semenjak DPR mengesahkan Undang-Undang OJK, industri pasar modal, keuangan dan perbankan Indonesia segera memasuki era baru. Mulai tahun 2013 hingga tahun 2014, regulasi dan pengawasan pasar modal, industri keuangan dan perbankan melebur menjadi satu di bawah kendali OJK. Selama ini, regulasi dan pengawasan di industri ini terpecah ke dalam dua institusi, Bank Indonesia serta Bapepam-LK.

Berkaca dari pengalaman negara-negara lain yang telah membentuk OJK, sebuah tugas berat menyatukan pengawasan seluruh industri keuangan di bawah satu kendali. Banyak di antaranya yang gagal dan justru pengawasan industri keuangan berjalan memble.

Pembentukan OJK di tengah situasi perekonomian global yang tak menentu seperti saat ini pun menyimpan risiko besar bagi sektor keuangan Indonesia. Penyatuan perbedaan kultur pengawasan antara Bapepam-LK dan BI juga menjadi tantangan tersendiri. Itu sebabnya mengamankan masa transisi proses peleburan pengawasan dan regulasi industri keuangan ke OJK, menjadi masa paling krusial. “Seminar ini membuka ruang dialog antar pemangku kepentingan OJK,” ungkap Cipta Wahyana, Managing Editor KONTAN, Selasa (14/2).

Informasi lengkap tentang ekspo ini dapat disimak di http://ifef.kontan.co.id/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×