kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia dalam bayang-bayang resesi, bagaimana dampaknya ke IHSG?


Minggu, 02 Agustus 2020 / 17:57 WIB
Indonesia dalam bayang-bayang resesi, bagaimana dampaknya ke IHSG?
ILUSTRASI. Selama masih terjaga di atas level 5.000, penurunan IHSG masih akan terbatas.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sekalipun PDB Indonesia jatuh di kuartal kedua 2020, tidak akan berdampak signifikan terhadap IHSG. Menurut William, kondisi ekonomi yang menurun tidak selalu diikuti dengan kondisi pasar saham yang bearish. “Kemarin Jumat (31/7), Indeks Dow Jones pun ditutup positif saat AS resmi dinyatakan resesi,” ujar William kepada Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Pada Kamis (30/7), Indeks Dow Jones ditutup pada level 26.318,45. Pada penutupan perdagangan Jumat (31/7) saat AS resmi dinyatakan resesi, Dow Jones malah naik ke level 26.430,67.

Baca Juga: Ini saham-saham yang masuk LQ45, IDX30, dan IDX80 mulai Senin (3/8)

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, apabila nantinya pertumbuhan PDB meleset jauh dari ekspektasi pasar, dampaknya cukup signifikan terhadap IHSG. Hanya saja, selama IHSG masih terjaga di atas level 5.000, penurunan IHSG masih akan terbatas.

Okie memproyeksi pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal kedua akan membaik bila dibandingkan dengan kuartal pertama 2020. Namun jika mengacu pada pertumbuhan tahunan atau secara year-on-year (yoy),  pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat.

“Saat ini trigger dari dalam negeri mulai positif, stimulus fiskal harapannya dapat terserap dengan baik. Mungkin dampaknya akan terasa paling cepat di kuartal keempat nanti,” ujar Okie kepada Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Baca Juga: IHSG menguat 0,75% ke 5.149 pada akhir perdagangan Kamis (30/7), asing borong BBCA

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, status resesi yang telah terjadi di berbagai negara Asia akan berimbas pada sentimen regional yang menambah pesimisme di pasar. Namun, saat ini Indonesia masih berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan di kuartal ketiga agar mencegah status resesi.

Aria memproyeksikan pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal kedua akan lebih rendah dari kuartal pertama sebagai imbas dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×