kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Indonesia dalam bayang-bayang resesi, bagaimana dampaknya ke IHSG?


Minggu, 02 Agustus 2020 / 17:57 WIB
Indonesia dalam bayang-bayang resesi, bagaimana dampaknya ke IHSG?
ILUSTRASI. Selama masih terjaga di atas level 5.000, penurunan IHSG masih akan terbatas.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara mengumumkan resmi mengalami resesi. Yang terbaru adalah Amerika Serikat (AS) yang dinyatakan resesi karena pertumbuhan ekonomi kuartal II tertekan hingga -32,9% pada periode April-Juni 2020.

Sebelumnya, perekonomian Negeri Paman Sam ini terkontraksi hingga -5% pada kuartal I-2020. Dus, ekonomi AS resmi masuk resesi teknis dengan penurunan pertumbuhan dua kuartal berturut-turut.

Selain AS, negara tetangga Singapura juga telah mengumumkan keadaan resesi ekonomi. Pada kuartal kedua 2020, perekonomian negeri Merlion ini terperosok dan mengalami kontraksi hingga 41,2%. Pencapaian tersebut anjlok untuk kedua kalinya setelah di kuartal pertama 2020 perekonomian Singapura juga terkontraksi 3,3%.

Baca Juga: IHSG diprediksi naik pada Senin (3/8)

Indonesia masih mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi di angka positif sepanjang kuartal pertama 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97% secara year-on-year (yoy). Meski demikian, pertumbuhan ekonomi triwiulan I 2020 ini anjlok dari capaian pada kuartal I-2019 yang mencapai 5,07% dan lebih kuartal IV-2019 yang tercatat 4,97%.

BPS akan mengumumkan hasil pertumbuhan ekonomi domestik pada 5 Agustus 2020. Namun, banyak pihak yang memproyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan melambat dibandingkan kuartal pertama 2020.

Lantas, bagaimana dampak perlambatan ekonomi domestik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

Baca Juga: Market cap emiten konstruksi BUMN merosot Rp 2,77 triliun seminggu terakhir

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sekalipun PDB Indonesia jatuh di kuartal kedua 2020, tidak akan berdampak signifikan terhadap IHSG. Menurut William, kondisi ekonomi yang menurun tidak selalu diikuti dengan kondisi pasar saham yang bearish. “Kemarin Jumat (31/7), Indeks Dow Jones pun ditutup positif saat AS resmi dinyatakan resesi,” ujar William kepada Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Pada Kamis (30/7), Indeks Dow Jones ditutup pada level 26.318,45. Pada penutupan perdagangan Jumat (31/7) saat AS resmi dinyatakan resesi, Dow Jones malah naik ke level 26.430,67.

Baca Juga: Ini saham-saham yang masuk LQ45, IDX30, dan IDX80 mulai Senin (3/8)

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, apabila nantinya pertumbuhan PDB meleset jauh dari ekspektasi pasar, dampaknya cukup signifikan terhadap IHSG. Hanya saja, selama IHSG masih terjaga di atas level 5.000, penurunan IHSG masih akan terbatas.

Okie memproyeksi pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal kedua akan membaik bila dibandingkan dengan kuartal pertama 2020. Namun jika mengacu pada pertumbuhan tahunan atau secara year-on-year (yoy),  pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat.

“Saat ini trigger dari dalam negeri mulai positif, stimulus fiskal harapannya dapat terserap dengan baik. Mungkin dampaknya akan terasa paling cepat di kuartal keempat nanti,” ujar Okie kepada Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Baca Juga: IHSG menguat 0,75% ke 5.149 pada akhir perdagangan Kamis (30/7), asing borong BBCA

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, status resesi yang telah terjadi di berbagai negara Asia akan berimbas pada sentimen regional yang menambah pesimisme di pasar. Namun, saat ini Indonesia masih berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan di kuartal ketiga agar mencegah status resesi.

Aria memproyeksikan pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal kedua akan lebih rendah dari kuartal pertama sebagai imbas dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×