kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia berpotensi jadi acuan produk filantropi pasar modal syariah dunia


Jumat, 22 November 2019 / 15:56 WIB
Indonesia berpotensi jadi acuan produk filantropi pasar modal syariah dunia
Peluncuran wakaf saham oleh Panin Sekuritas dan Philip Sekuritas


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2010 jumlah penduduk yang beragama Islam sebanyak 209,12 juta jiwa atau 87,17% dari total penduduk yang mencapai 239,89 juta jiwa. Tahun depan, diperkirakan populasi umat muslim tanah air akan mencapai 263,92 juta jiwa.

Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Besarnya populasi umat muslim tentu menjadi modal besar bagi pengembangan pasar modal syariah tanah air, termasuk pengembangan produk filantropi saham syariah.

Baca Juga: Hingga November 2019, enam sekuritas sudah luncurkan layanan filantropi syariah

Per tahun 2019, sebanyak 15 Anggota Bursa telah memiliki Syariah Online Trading System (AB-SOTS). Sebanyak enam di antaranya telah menyediakan layanan filantropi syariah khususnya wakaf saham.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indoensia (BEI) Irwan Abdalloh mengatakan, layanan wakaf saham yang disediakan oleh BEI termasuk unik. Sebab, wakaf saham ini bisa dilakukan oleh investor perorangan (ritel).

Bandingkan dengan sistem wakaf saham di Negeri Jiran Malaysia, dimana wakaf saham hanya dapat dilakukan oleh perusahaan.

Baca Juga: Philip Sekuritas dan Panin Sekuritas luncurkan layanan wakaf saham

"Sementara wakaf di Malaysia, itu basisnya adalah corporate stock. Sebagian dari pendapatan perusahaan disalurkan sesuai porsi sahamnya," ujar Irwan saat ditemui di sela-sela Sharia Investment Week 2019, Jumat (22/11).

Hal ini karena pengembangan filantropi pasar modal syariah tanah air memang dikembangkan dengan basis ritel. Siapa pun pemilik saham syariah dapat mewakafkan sahamnya. Sebab, BEI mengoptimalkan investor ritel syariah untuk menjadi pelaku filantropis.

Bahkan, Irwan mengatakan sistem Anggota Bursa dengan layanan Sharia Online Trading System (SOTS) juga hanya ada di Indonesia.  Oleh karena itu, keunikan sistem filantropi khususnya wakaf saham di tanah air berpotensi menjadi acuan (benchmark) bagi pasar modal syariah di negara lain.

Untuk diketahui, hingga saat ini sudah ada enam AB SOTS yang menyediakan layanan filantropi wakaf saham. Keenam AB SOTS tersebut adalah MNC Sekuritas, BNI Sekuritas, Henan Putihrai Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia, serta Philip Sekuritas dan Panin Sekuritas yang baru saja meluncurkan produk filantropi wakaf saham.

Baca Juga: Kepala Bappenas terima penghargaan tokoh ekonomi syariah

Namun, belum tentu semua negara dapat meniru sistem filantropi syariah Indonesia. Sebab, masing-masing negara memiliki karakteristik penduduk yang beragam.

Indonesia misalnya, memiliki penduduk keempat terbesar di dunia dan 68% di antaranya adalah generasi muda. Sehingga Indonesia dianggap cocok untuk mengembangkan filantropi syariah berbasis ritel.

Namun, bagi negara yang memiliki penduduk yang tidak terlalu banyak, sistem filantropi ritel ini kurang cocok untuk diaplikasikan. "Jadi memang kita harus mencari sistem filantropi yang cocok untuk kita sendiri," lanjut Irwan.

Ke depan, Irwan berharap pasar modal syariah menjadi penopang utama pertumbuhan pasar modal tanah air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×