Indoexchange Akan Kuasi Reorganisasi

Reporter: Sopia Siregar | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Indoexchange Tbk (INDX) berencana melakukan kuasi reorganisasi. Dokumen berisi permohonan izin kuasi reorganisasi telah disampaikan emiten pelabuhan ini kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada Rabu (23/12) lalu.

Informasi ini diperoleh dari keterbukaan informasi Integrax Berhard, induk usaha Indoexchange, kepada Bursa Efek Kuala Lumpur, Senin (28/12). Dalam surat keterbukaan itu, manajemen Integrax bilang, langkah kuasi reroganisasi penting untuk memperbaiki neraca keuangan INDX. Sehingga, ke depan, INDX bisa membagikan dividen dan menjaring dana segar dari pasar saham Indonesia.

Rencananya, kuasi reorganisasi yang akan dilakukan Indoexchange akan dilakukan melalui penurunan nilai nominal saham. Emiten ini akan menurunkan nilai nominal dari modal dasar mereka sebesar 269.863.000 saham yang awalnya sebesar Rp 250 per saham menjadi Rp 50 per saham.

Dengan penurunan nilai nominal itu, perusahaan berharap bisa mendapat share premium atau selisih nilai saham sebesar Rp 53,973 miliar. Nah, selisih ini yang akan diperhitungkan kembali (set off) dengan akumulasi rugi ditahan mereka. Per 31 Juli 2009, INDX memiliki rugi ditahan mencapai Rp 43,615 miliar.

Manajemen Integrax juga mengatakan, langkah kuasi reorganisasi ini tidak akan memberi dampak signifikan pada aset, laba per saham, dan modal disetor anak usahanya itu. Saat ini, Integrax menguasai sebanyak 189.738.228 saham atau 70,31% saham INDX. Aset INDX sendiri per 31 Juli 2009 hanya sebesar Rp 26,516 miliar.

Pada paparan publik 23 Desember lalu, Direktur Indoexchange Mohd. Sofian Bin Jafar mengatakan, setelah kuasi reorganisasi, mereka berencana melakukan pembundelan nilai nominal saham atawa reverse stock. Cuma, mereka belum bisa mengungkapkan berapa rasio dari reverse stock ini.

"Kami fokus dulu ke kuasi reorganisasi," ujar Sofian.

Sofian mengatakan pada tahun depan, kinerja perseroan bisa meningkat ketimbang tahun ini. Mereka menargetkan pendapatan 2010 bisa mencapai Rp 12 miliar dengan laba bersih Rp 2 miliar.

Hingga September 2009, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 11,89 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,5 miliar. Sedang, laba bersih mencapai Rp 14,69 juta, naik dari tahun lalu yang merugi Rp 1,36 miliar.

Saham perseroan terakhir ditransaksikan pada 16 Desember 2009 di level Rp 95 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News