kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement (INTP) Jual 10 Juta Ton Semen hingga Agustus 2022


Selasa, 04 Oktober 2022 / 15:22 WIB
Indocement (INTP) Jual 10 Juta Ton Semen hingga Agustus 2022
ILUSTRASI. Fasilitas produksi semen PT?Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mulai pulih.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mulai pulih. Pada Agustus 2022, INTP melaporkan penjualan sekitar 1,6 juta ton semen. Angka ini kurang lebih 12% lebih besar dari pencapaian bulan sebelumnya.

“Dibanding periode sama tahun lalu, kurang lebih pencapaiannya hampir sama,” terang Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos kepada Kontan.co.id, Selasa (4/10).

Adapun jika diakumulasikan, total volume penjualan semen INTP sepanjang delapan bulan pertama 2022 mencapai 10 juta ton. Marcos bilang, capaian ini juga hampir sama dengan pencapaian periode sama tahun lalu.

Manajemen INTP optimistis penjualan di paruh kedua tahun ini akan lebih baik dari paruh pertama 2022. Menjelang akhir tahun, proyek swasta maupun pemerintah biasanya akan dikejar penyelesaiannya. Hal ini akan mendorong permintaan semen.

Baca Juga: Begini Progres Pembangunan IKN Nusantara

INTP memperkirakan pertumbuhan penjualan sebesar 2%-4% hingga tutup tahun ini. Proyeksi ini lebih konservatif dari proyeksi awal. INTP sebelumnya memperkirakan pertumbuhan penjualan tahun ini di kisaran 4%-5%.

“Terkait dengan proyeksi pertumbuhan yang kami revisi menjadi 2%-4%, tentunya kami lakukan agar menjadi lebih realitis sehubungan dengan paruh waktu tahun ini yang sudah berjalan lebih dari tujuh bulan,” kata Marcos

Hanya saja, harga batubara yang melambung menjadi kendala tersendiri bagi INTP. Maklum, batubara merupakan sumber energi utama bagi industri semen. Marcos mengaku sejauh ini batubara dengan harga domestic market obligation (DMO) yang didapatkan INTP masih mimim.  

Dus, INTP masih terus berusaha melakukan negosiasi business to business (B2B) untuk mendapatkan harga batubara yang terbaik. “Yang terpenting adalah memastikan jumlah pasokan yang mencukupi operasi kami,” imbuh Marcos.

Di tengah pasar semen yang mengalami kontraksi, Analis UOB Kay Hian Sekuritas Limartha Adhiputra memproyeksikan volume penjualan semen Indocement tumbuh 4% di tahun ini dan bisa tumbuh 5% pada tahun depan. Adapun per Agustus 2022, market share alias pangsa pasar INTP meningkat dari 25,3% menjadi 25,7%

Limartha menyebut, kenaikan harga terakhir yang dilakukan INTP pada Juni  2022 telah menekan penjualan semen kantong, khususnya di Jawa Tengah. Ini karena para pesaing INTP dengan merk semen lapis kedua belum menaikkan harga jualnya.

Di sisi lain, terjadi peningkatan volume penjualan semen yang signifikan sebesar 40% year-on-year (yoy) yang terjadi di Kalimantan. Kenaikan ini didukung oleh permintaan semen curah dari proyek smelter di Kalimantan Selatan

Limartha menyebut, INTP telah berhasil mengamankan sekitar 50% batubara dengan harga DMO untuk sisa tahun ini. Dia memperkirakan harga input batubara yang lebih rendah akan berdampak positif pada laba bersih INTP di kuartal ketiga dan keempat 2022.

UOB Kay Hian memperkirakan, laba bersih INTP di tahun ini akan tumbuh 16,9% menjadi Rp 2,1 triliun, didukung pertumbuhan penjualan semen yang lebih solid dan turunnya biaya batubara di paruh kedua 2022.

Pada tahun depan, laba bersih INTP diperkirakan tumbuh 47,6% menjadi Rp 3,1 triliun, seiring harga batubara yang melemah sehingga biaya input batubara INTP akan lebih rendah.

Ekspansi yang dilakukan INTP pun diyakini bakal membuahkan hasil. Sebagai gambaran, pada September 2022, INTP telah menyewa pabrik semen dan fasilitas pendukung lainnya di Maros, Sulawesi Selatan dari Semen Bosowa Maros (SBM).

Penyewaan ini untuk menembus pasar Indonesia Timur yang saat ini sedang berkembang. Sedangkan di Jawa Timur, pabrik penggilingan INTP Banyuwangi sudah beroperasi untuk merambah lebih jauh ke pasar Jawa Timur dan Bali.

INTP juga dinilai siap menangkap peluang dalam memasok semen untuk proyek konstruksi Ibukota Negara (IKN).

“Pembangunan IKN diproyeksikan meningkatkan permintaan semen sekitar 21 juta ton dalam 20 tahun,” terang Limartha

UOB Kay Hian Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 11.500 per saham.

Baca Juga: Cukupi Kebutuhan di IKN, Semen Indonesia (SMGR) Punya Prospek Cerah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×