Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memiliki prospek cerah seiring ekspansi menuju Ibu kota Negara (IKN) baru. Penjualan semen SMGR diramal bakal meningkat untuk mencukupi kebutuhan pembangunan infrastruktur.
"Kami akan ikut proyek itu sebagai BUMN dan produsen semen terbesar di Indonesia tentu kami akan partisipasi di proyek IKN,” kata Aulia Mulki Oemar, Direktur Bisnis dan Pemasaran SMGR dalam paparan publik, Jumat (16/9).
Aulia bilang, partisipasi SMGR di IKN adalah bentuk kontribusi sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). SMGR melihat peluang permintaan semen di IKN bisa mencapai 21 juta ton untuk konstruksi hingga pembangunan selesai efektif pada 2045.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Menargetkan Akuisisi SMBR Rampung Tahun Ini
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Michael Filbery memandang positif rencana SMGR untuk berkontribusi pada penyediaan kebutuhan semen di proyek IKN tersebut. Namun, untuk tiga tahun pertama proyek tersebut dinilai belum akan berdampak signifikan pada pertumbuhan penjualan SMGR. Karena kebutuhan semen tahun 2022-2024 diperkirakan hanya sekitar 1,6 juta ton.
"Kebutuhan semen untuk proyek IKN baru mulai signifikan di periode 2024-2029 mencapai 4 juta ton," ungkap Michael kepada Kontan.co.id, Kamis (22/9).
Tetapi, Michael menilai, bergabungnya SMGR ke proyek IKN sudah menjadi inisiasi yang bagus untuk mengamankan potensi pertumbuhan penjualan semen Semen Indonesia di tahun-tahun mendatang. Apalagi, Semen Indonesia punya posisi yang cukup kuat di pasar semen, didukung juga dengan strategi distribusi yang ekstensif, akan sangat mendukung SMGR berkontribusi di IKN.
"SMGR juga punya pabrik pengemasan di Kalimantan, sehingga nanti akan mudah untuk distribusi produk semen ke area sana," papar Michael.
Baca Juga: Emiten Semen Tergencet Batubara, Simak Rekomendasi INTP, SMGR dan SMCB
Analis Kiwoom Sekuritas Rizky Khaerunnisa menambahkan, rencana Semen Indonesia untuk berekspansi ke IKN terbilang cukup baik. Hal ini juga menjadi sentimen positif untuk industri semen.
"Terlebih dapat meningkatkan demand (permintaan) baru di tengah kondisi semen yang masih oversupply," ucap Rizky.
Posisi SMGR pun bakal lebih perkasa sebagai market leader di industri semen nasional untuk menjawab kebutuhan IKN. SMGR bakal mengakuisisi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Rizky menyebutkan bahwa aksi akuisisi tersebut bagus untuk memperluas pangsa pasar SMGR dan menguatkan posisi SMGR sebagai pemimpin di industri semen. Selain itu, kapasitas produksi semen dan penjualan Semen Indonesia juga diperkirakan akan meningkat.
Baca Juga: Harga Batubara Tak Terbendung, Semen Indonesia (SMGR) Cari Alternatif Bahan Baku
Selama tahun 2021, Semen Indonesia memegang pangsa pasar sebesar 49,3% semen nasional. Sedangkan, Semen Baturaja berada di posisi keenam dengan pangsa pasar sekitar 3%.
Dengan demikian, akuisisi SMBR ini dapat memperkuat jaringan distribusi maupun pangsa pasar SMGR di area Sumatra. Seperti diketahui, wilayah pemasaran Semen Baturaja diantaranya berada di Sumatra Selatan, Lampung, Jambi, dan Bengkulu.
Karena itu, Rizky menilai untuk prospek sahamnya masih layak dikoleksi, apalagi dengan dibayangi sentimen positif. Pada penutupan perdagangan Kamis (22/9), saham SMGR berada di level Rp 7275 per saham, yang telah meningkat sekitar 9,81% dalam seminggu.
Rizky merekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga di Rp 9.800 per saham. Sementara, Michael merekomendasikan beli SMGR dengan target harga di Rp 9.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News