Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimistis terhadap bisnisnya di akhir tahun ini. Pasalnya, menuju akhir kuartal ketiga tahun ini konsumsi semen mulai tumbuh positif.
"Peluang proyek infrastruktur masih ada. Kami berharap akan terus tumbuh," ujar Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP kepada Kontan.co.id, Minggu (30/9).
Sekadar informasi, Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), dari Januari-Agustus 2018 total konsumsi semen dalam negeri sekitar 43 juta ton, atau bertumbuh 4,6% yoy. Adapun penjualan INTP dari Januari-Agustus tahun ini tercatat sebanyak 11,5 juta ton, atau naik sekitar 9% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 lalu yang tercatat sebesar 10,47 juta ton.
Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2017, maka pada Agustus 2018 kenaikan penjualan semen INTP tergolong kecil hanya 1% menjadi 1,6 juta ton. Adapun volume penjualan sampai kuartal III tahun ini masih dalam perhitungan.
Di tengah pasar yang over supply dan produsen semen beramai-ramai menyemarakkan ekspor, INTP tetap melihat peluang pasar dalam negeri masih bisa digarap maksimal. "Untuk pangsa potensi ekspor tetap ada. Akan tetapi sejauh ini kami masih berkonsentrasi di pasar domestik," terang Antonius.
Menurutnya, katalis utama bisnis semen INTP tak lepas dari sokongan proyek-proyek konstruksi dari infrastruktur. Menjelang akhir tahun ini, kebanyakan proyek infrastruktur tengah dikebut pengerjaannya.
Dengan bergairahnya proyek infrastruktur, INTP berharap bakal ada efek domino yang mendorong sektor lainnya untuk tumbuh, khususnya untuk permintaan semen.
Menilik laporan keuangannya pada semester-I 2018, pendapatan INTP memang turun tipis 0,91% year on year (yoy) menjadi Rp 6,48 triliun. Namun beban pokok naik hingga 11% menjadi Rp 4,78 triliun.
Sehingga perolehan laba kotor menjadi tergerus 26% dari Rp 2,29 triliun di semester I-2017 menjadi Rp 1,69 triliun pada periode yang sama tahun ini. Alhasil, laba bersih INTP turut anjlok 60% menjadi Rp 355,11 miliar.
Semen menjadi tulang punggung penjualan dengan porsi 86% dari total pendapatan, Rp 5,62 triliun di paruh pertama tahun ini. Namun perolehannya turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 5,69 triliun.
Sementara pertumbuhan yang cukup signifikan datang dari produk beton siap pakai, yang nilainya meningkat 7% yoy menjadi Rp 801 miliar. Sedangkan produk agregat melonjak penjualannya 57% dari Rp 7 miliar di semester-I 2017 menjadi Rp 11 miliar di periode yang sama tahun ini.
Mengenai target sampai akhir tahun, INTP masih optimis volume penjualannya meningkat 6% tahun ini. Dengan perolehan volume penjualan 2017 lalu kisaran 16,1 juta ton, maka target tahun ini berkisar di 17,06 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News