kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,95   3,20   0.36%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indo Tambangraya memangkas rencana belanja modal


Kamis, 25 Februari 2016 / 07:00 WIB
Indo Tambangraya memangkas rencana belanja modal


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) masih berhati-hati dalam berekspansi tahun ini. ITMG memangkas asumsi belanja modal tahun ini dari US$ 60 juta menjadi sekitar US$ 40 juta.

Edward Manurung, Direktur Keuangan ITMG, mengatakan, penurunan asumsi belanja ini akibat belum membaiknya pasar batubara. "Seperti yang sudah kami lakukan tiga tahun terakhir ini, strategi tetap pada cost efficiency," ujar Edward kepada KONTAN, Rabu (25/2).

Belanja modal dari kas internal itu akan digunakan untuk produksi saja. Emiten batubara ini juga hanya membidik produksi batubara sebesar 26,9 juta ton tahun ini.

Penurunan produksi itu berkaca pada penjualan batubara ITMG tahun lalu yang masih melambat. Sepanjang tahun 2015, perseroan menjual 28,2 juta ton batu bara, turun 3% senilai US$ 56,4 per ton ketimbang tahun sebelumnya.

Harga batubara ITMG tahun lalu juga turun 16% secara tahunan. Penjualan ITMG turun 18,5% menjadi US$ 1,5 miliar. Pada kuartal IV 2015, ITMG membukukan rugi bersih sebesar US$ 20 juta.

Padahal pada kuartal III 2015, ITMG masih mencetak laba bersih US$ 25 juta. Kinerja di kuartal akhir itu menyebabkan realisasi laba bersih sepanjang tahun 2015 hanya US$ 63 juta atau turun 68%.

Saat ini, ITMG sedang mencari peluang agar bisa mendapatkan lahan tambang baru, baik akuisisi maupun kerja sama. ITMG juga berencana masuk bisnis pembangkit listrik. Lantaran belum banyak ekspansi, kas ITMG masih kuat.

Pada laporan keuangan 2015, total nilai kas dan setara kas ITMG mencapai sekitar US$ 267,8 juta.

Ariyanto Kurniawan, Analis Mandiri Sekuritas dalam riset, Senin (22/2) mengungkapkan, laba bersih ITMG 2015 hanya berporsi 51%-56% terhadap estimasi Mandiri Sekuritas.

Menurut dia, kinerja yang lemah itu karena beban lain-lain US$ 30 juta pada kuartal IV 2015. Tarif pajak efektif juga naik 55% pada 2015, lebih tinggi dari kenaikan dua tahun terakhir 24%-28%. Beban produksi ITMG turun 17% menjadi US$ 44 per ton.

Saat ini, Ariyanto masih menyarankan menghindari saham-saham berbasis batubara. Ia masih memberi rekomendasi neutral untuk ITMG dengan target harga Rp 8.300 per saham. Pada perdagangan di bursa, kemarin harga saham ITMG turun 5,17% menjadi Rp 5.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×