Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai mendapatkan kontrak kerja baru senilai Rp 121 miliar untuk tiga tahun mendatang, PT Indo Straits Tbk (PTIS) juga memperoleh perpanjangan kontrak selama satu tahun ke depan dari dua pelanggan yang berbeda.
Direktur Utama PT Indo Straits Tbk Tan Kim Leng menjelaskan, perpanjangan kontrak yang pertama dari perusahan tambang batubara yang berlokasi di Kalimantan untuk pekerjaan pengadaan crane barges. “Nilai perpanjangan kontrak kurang lebih sebesar Rp 21 miliar,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/9).
Kedua, perpanjangan kontrak dari perusahaan tambang batubara yang berada di Sumatra Selatan untuk jasa pemindahmuatan dengan nilai kontrak kurang lebih sebesar US$2,76 juta.
Sementara itu, PTIS terus membuka peluang untuk mendapatkan kontrak baru. Ia menambahkan saat ini PTIS sedang dalam proses negosiasi untuk potensi kontrak kontrak baru. Sayangnya ia belum dapat memberikan informasi lebih detail mengenai kontrak baru tersebut.
PTIS membidik pendapatan sampai akhir tahun sebesar US$ 20,91 juta.
Mengenai biaya jasa kontraktor, Tan Kim Leng bilang, saat ini biaya jasa kontraktor tidak naik walaupun harga batubara naik. “Hal ini terkait dengan kontrak yang telah ditandatangani sebelumnya oleh perusahaan,” imbuhnya.
Pada semester II-2018, PTIS terus menjalankan program meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya. “Termasuk meningkatkan jumlah volume jasa pemindahmuatan. Sedangkan untuk bidang jasa konstruksi kelautan, perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan aset yang dimiliki sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga paruh pertama tahun ini PTIS memperoleh pendapatan sebesar US$ 6,08 juta, naik 15,15% ketimbang pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 5,28 juta.
Selain pendapatan yang meningkat, PTIS juga mampu menyusutkan beban pendapatan sebesar 6,04% menjadi US$ 4,04 juta dari beban pendapatan sebelumnya sebesar US$ 4,30 juta. Indo Straits mencatatkan laba bruto sebesar US$ 2,03 juta, laba bruto pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$ 972,85.
Perusahaan memperoleh laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$ 13.545 pada semester I-2018, padahal pada semester I-2017 PTIS masih menorehkan rugi sebesar US$ 1,33 juta.
Tan Kim Leng mengatakan pendapatan yang meningkat pada semester pertama 2018 diperoleh dari peningkatan volume jasa pemindahmuatan. “Selain itu pendapatan meningkat dari layanan jasa kelautan, yaitu dengan dimulainya proyek di perusahaan minyak nasional,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News