Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali menguat terbatas pada perdagangan Kamis (26/5) besok. Pasalnya, indikator teknikal indeks menunjukkan adanya sinyal positif.
Lanjar Nafi, analis Reliance securities mengatakan secara teknikal IHSG berhasil break out level resistance 38.2% golden ratio di elvel 4760. indikasi cukup positif jika terus berada di atas level tersebut.
Indikator Stochastic melanjutkan penguatannya dengan momentum RSI yang juga mencoba memasuki area middle oscillator. "Kita perkirakan IHSG akan kembali menguat terbatas menguji resistance selanjutnya di level 4.788 hingga 4.800 dengan range pergerakan 4.760-4.820." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (25/5).
Hari ini, IHSG ditutup sangat optimis dengan penguatan 62.19 poin atau 1.32% dilevel 4.772.98 dengan volume perdagangan yang moderate. Sektor Aneka industri memimpin penguatan setelah ASII naik hingga 3% pada perdagangan hari ini pasca rencana peluncuran mobil MPV LCGC baru mulai menyebar.
Lanjar bilang, Tax amnesty yang kemungkinan dapat berjalan pada bulan juli 2016 menjadi dorongan lebih pada IHSG. Meskipun pergerakan rupiah terkonsolidasi pada level 13.600 pada perdagangan hari ini. Investor asing tetap tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 338.83 miliar seiring aksi beli yang terjadi pada bursa Asia dan Eropa.
Bursa Asia ditutup optimis dengan rata-rata pergerakan gap up sejak awal sesi. Optimisme investor mengenai pertumbuhan ekonomi dunia dapat menahan suku bunga AS yang lebih tinggi setelah harga instrumen investasi safe haven jatuh dan harga minyak kembali melonjak.
Data output layanan dan harga rumah yang cukup baik membuat investor berspekulasi bahwa the fed cukup percaya diri untuk menaikkan suku bunga. Ditambah kemungkinan gagal keluarnya Ingris dari Uni Eropa menjadi dorongan positif.
Bursa Eropa melanjutkan penguatannya setelah bertambahnya dukungan untuk Inggris agar tetap berada pada Uni Eropa selain optimisme investor melihat data ekonomi AS yang memang sudah layak untuk menghadapi kenaikan suku bunga terbukti dari hasil survey harga rumah yang naik hingga 16.6% dari ekspektasi hanya 2%. Data ekonomi di German pun keluar cukup baik di antaranya data kepercayaan konsumen yang rilis di atas ekspektasi.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya yang akan mempengaruhi pergerakan pasar adalah data pertumbuhan GDP di Inggris, pengangguran dan stok minyak di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News