Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Analis meningkatkan rekomendasi terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Perusahaan dinilai semakin mendekati target profitabilitas seiring proyeksi tercapainya EBITDA yang Disesuaikan (Adjustment EBITDA) menjadi positif pada akhir tahun 2023.
Riset UBS Sekuritas mencatat target dimaksud lebih cepat satu kuartal dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu pada kuartal pertama tahun 2024. Maka dengan terjadinya percepatan timeline kinerja menuju profitabilitas ini UBS menilai akan berdampak positif terhadap pergerakan saham GoTo.
Rekomendasi terbaru UBS terhadap saham GOTO adalah BUY (Beli) dengan target harga saham Rp160 per saham. Sehari sebelumnya, UBS mencatat target baru dari GoTo ini juga akan berbuah positif terhadap berkurangnya risiko kebutuhan pendanaan di masa depan secara signifikan sebab arus kas operasi grup GoTo mendekati positif.
Target harga saham baru yang ditetapkan UBS ini hampir mirip dengan riset terbaru dari CGS-CIMB yang mengubah rekomendasi saham GOTO dari semula HOLD (Tahan) menjadi TAMBAH. Targetnya adalah Rp150 per saham atau meningkat dibandingkan Rp115 per saham pada sebelumnya.
“Selain fundamental, kami pikir GoTo juga harus mendapat manfaat dari potensi inklusi dalam indeks MSCI (Morgan Stanley Capital International) dan FTSE (Financial Times Stock Exchange), bersama dengan pembelian tambahan dari dana institusional lokal,” ungkap analis CGS-CIMB, Ryan Winipta, dalam risetnya (17/02).
Sebelumnya, Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo, dalam keterangan resminya mengatakan target pencapaian positifnya Adjustment EBITDA pada akhir tahun ini akan membawa perseroan semakin mendekati arus kas operasional positif.
Hal ini merupakan hasil dari rencana strategis GoTo yang meliputi optimisasi pendapatan (revenue optimization), pengelolaan beban usaha (cost management), serta pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth) untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.
Adapun secara struktur, kata Andre, adjusted EBITDA merupakan proxy indikator untuk menunjukkan arus kas yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis secara mandiri tanpa pendanaan eksternal.
”Sebagai hasil dari pelaksanaan strategi yang terus berlangsung tersebut, Perseroan akan dapat mencatatkan EBITDA yang disesuaikan menjadi positif pada kuartal empat tahun 2023. Perseroan memiliki sumber daya manusia yang tepat, didukung oleh likuiditas yang mencukupi untuk melaksanakan rencana kami, sejalan dengan misi kami untuk membangun ekosistem teknologi paling berdampak di Indonesia, dan mampu memberi nilai positif bagi masyarakat,” ucap Andre Soelistyo, dalam siaran pers, Kamis (16/02) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News