Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak perusahaannya, PT Indika Mineral Investindo telah merampungkan pengambilalihan seluruh modal yang telah disetor dan ditempatkan di Nusantara Resources Limited (NUS).
Pengambilalihan ini dilakukan selain dari saham yang telah dimiliki oleh INDY atau Indika Mineral sebelumnya, melalui mekanisme scheme of arrangement sebagaimana diatur di Australian Corporations Act 2001 (Cth)
Sebelumnya, Indika Energy, dan/atau melalui Indika Mineral telah memiliki sekitar 28% saham di Nusantara Resources serta kepemilikan saham secara langsung di PT Masmindo Dwi Area (Masmindo). Indika Mineral telah membayar A$ 0,35 per saham untuk 168.041.107saham dengan nilai keseluruhan sebesar A$ 58,81 juta.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) rampungkan transaksi akuisisi Nusantara Resources
Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, dengan rampungnya transaksi ini, INDY dan anak usahanya, Indika Mineral Investindo, telah resmi memiliki 100% saham Nusantara Resources dan 100% saham Masmindo. Masmindo adalah anak perusahaan Nusantara yang memegang Kontrak Karya (KK) dan mengelola tambang emas Awak Mas.
“Melalui transaksi ini juga, Indika Energy akan mengendalikan Masmindo sepenuhnya, sehingga secara efektif dapat meningkatkan eksposur perusahaan di sektor pertambangan emas,” terang Ricky saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/10).
Asal tahu, Nusantara Resources adalah pemegang saham dari PT Masmindo Dwi Area yang mengembangkan proyek tambang emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. Mengutip pemberitaan sebelumnya, Proyek Awak Emas memiliki perkiraan cadangan ore sebesar 1,1 juta ons dan sumber daya sebesar 2 juta ons.
Baca Juga: Berencana bangun smelter nikel, begini persiapan Samindo Resources (MYOH)
“Tambang emas Awak Mas ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2024,” kata Ricky.
Adapun setelah penyelesaian transaksi ini, NUS tidak akan lagi tercatat di Australian Securities Exchange efektif pada saat penutupan perdagangan tanggal 7 Oktober 2021.
Transaksi ini merupakan langkah strategis INDY sebagai salah satu strategi diversifikasi bisnis. Emiten yang dinakhodai Arsjad Rasjid ini memang menargetkan 50% pendapatan berasal dari sektor non-batubara pada tahun 2025. Indika terus mengembangkan portofolio diversifikasinya.
Baca Juga: Borong Saham MBSS Milik Indika (INDY), TCN & Lo Kheng Hong, Ini Profil Galley Adhika
Selain tambang emas, INDY juga tercatat memiliki sejumlah portofolio non batubara lain, seperti PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia.
Pada April 2021, INDY bersama anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Indika Energy Infrastructure, mengumumkan pendirian perusahaan dengan nama PT Electra Mobilitas Indonesia. Nantinya, Electra Mobilitas Indonesia akan berfokus pada pengembangan dan penjualan kendaraan listrik roda dua.
INDY juga termasuk dalam anggota konsorsium Pelabuhan Patimban, dimana keikutsertaan dalam konsorsium ini adalah sebagai upaya dalam diversifikasi yang dilakukan oleh grup Indika.
Baca Juga: INDY Mengerek Bisnis Non-Batubara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News