kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Indika Energy (INDY) Genjot Bisnis Non-Batubara, Ini Catatan dari Analis


Kamis, 27 November 2025 / 19:11 WIB
Indika Energy (INDY) Genjot Bisnis Non-Batubara, Ini Catatan dari Analis
ILUSTRASI. Indika Energy (INDY) targetkan 50% pendapatan dari non-batubara di 2028. Proyek emas Awak Mas & motor listrik ALVA jadi andalan. Simak strateginya! KONTAN/Panji Indra


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) berupaya memperkuat lini bisnis non-batubara. Emiten ini menargetkan kontribusi pendapatan dari segmen non-batubara dapat mencapai 50% pada 2028 mendatang.

Mengutip materi paparan publik, pendapatan INDY terkoreksi 19,1% year on year (YoY) menjadi US$ 1,44 miliar per kuartal III-2025. Pada saat yang sama, laba bersih INDY tergerus 98,6% YoY menjadi tinggal US$ 0,5 juta.

Hingga akhir kuartal III-2025, sebanyak 81% pendapatan INDY berasal dari segmen batubara, terutama Kideco. Artinya, kontribusi pendapatan non-batubara INDY saat ini baru mencapai level 19%.

Manajemen INDY sendiri sedang getol mempercepat proyek Tambang Emas Awak Mas melalui anak usaha PT Masmindo Dwi Area. Proyek ini akan menjadi tonggak utama INDY di segmen non-batubara.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Aktif Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik

Sampai akhir Oktober 2025, progres konstruksi tambang emas Awak Mas berada di level 43% dan biaya proyek yang sudah dikeluarkan berjumlah US$ 234 juta.

“Trial produksi emas pertama akan dilakukan pada akhir 2026 dan produksi komersial ditargetkan pada kuartal pertama 2027,” ujar Director & Group Chief Financial Officer Indika Energy dalam paparan publik, Kamis (27/11/2025).

Untuk mencapai target tersebut, mayoritas capital expenditure (capex) INDY pada 2026 nanti akan ditujukan untuk mempercepat proses pengembangan proyek tambang emas Awak Mas. Adapun saat ini, nilai capex INDY untuk tahun depan masih dalam proses pembahasan.

Selain tambang emas, INDY juga memacu diversifikasi melalui pengembangan sepeda motor listrik dengan merek ALVA. Saat ini, ALVA sudah meluncurkan dua model di segmen premium yaitu ALVA One dan Cervo, serta satu model segmen menengah yaitu ALVA N3.

Untuk meningkatkan kinerja penjualan sepeda motor listrik, Director & Group Chief Investment Officer Indika Energy Deddy Sudarijanto menyebut, INDY mulai melakukan penetrasi pasar ke segmen business to business (B2B).

Baca Juga: Hadapi Tekanan Harga Batubara, Indika Energy (INDY) Fokus Lakukan Efisiensi

Dalam hal ini, INDY bekerja sama dengan beberapa korporasi yang tertarik menggunakan sepeda motor listrik untuk keperluan operasional. Korporasi tersebut meliputi perusahaan logistik, e-commerce, operator ojek online, hingga beberapa unit PLN.

Meski tidak menyebut secara rinci, Deddy mengklaim porsi penjualan motor listrik ALVA di segmen B2B sudah mencapai lebih dari 50%.

Tak hanya sepeda motor listrik, INDY juga merambah ke bisnis distributor dan penyedia solusi transportasi berbasis kendaraan listrik.

Melalui INVI, emiten ini bermitra dengan Original Equipment Manufacturer (OEM) global untuk menyediakan bus listrik bagi transportasi perkotaan dan truk listrik untuk sektor pertambangan.

Dihubungi terpisah, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan, target porsi kontribusi pendapatan segmen non-batubara sebesar 50% pada 2028 sebenarnya cukup realistis.

Hal ini jika proyek Awak Mas bisa beroperasi tepat waktu dan momentum kenaikan harga emas masih berlangsung. Kontribusi segmen non-batubara juga akan tumbuh ketika skala bisnis kendaraan listrik INDY meningkat.

 

“Porsi capex 2026 yang dominan ke proyek Awak Mas menjadi sinyal bahwa tambang emas tersebut bakal menjadi penggerak utama kinerja INDY berikutnya,” imbuh dia, Kamis (27/11/2025).

Untuk ke depannya, INDY harus fokus pada eksekusi proyek strategis, perbaikan arus kas, hingga mesti lebih selektif lagi dalam ekspansi di segmen kendaraan listrik agar tidak sekadar bakar uang.

Secara umum, saham INDY masih bisa dipertimbangkan investor yang tertarik pada emiten dengan diversifikasi bisnis beragam, namun harus diperlakukan sebagai investasi jangka menengah dan panjang.

Saat ini, valuasi saham INDY masih di level moderat dan bisa meningkat kalau proyek Awak Mas mulai beroperasi dan segmen kendaraan listrik mulai memberi kontribusi konkret. Wafi menargetkan harga saham INDY dapat menyentuh level Rp 2.300 per saham.

Selanjutnya: Lewat Prolanis, Penderita Diabetes Temukan Dukungan dan Motivasi Sehat

Menarik Dibaca: 5 Vitamin Penghilang Flek Hitam di Wajah, Salah Satunya Vitamin B3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×