kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indika berharap banyak dari batubara Kideco


Rabu, 10 Januari 2018 / 19:40 WIB
Indika berharap banyak dari batubara Kideco


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Babak baru bisnis batubara PT Indika Energy Tbk (INDY) di tahun 2018 semakin membara pasca mengakuisisi 45% saham PT Kideco Jaya Agung. Lewat akusisi tersebut perusahaan berkode saham INDY ini menambah kepemilikan di Kideco menjadi 91%.

Assistant Manager Corporate Communication INDY, Rewina Isnanto mengatakan, konsolidasi Kideco akan menjadi babak baru perjalanan INDY ke depan. Transaksi akuisisi ini merupakan langkah penting INDY dalam menyempurnakan rantai nilai bisnis batubara dan sinergi grup dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.

Namun sayangnya Rewina belum bisa menjabarkan berapa target produksi batubara yang dihasilkan oleh Kideco. Alasannya karena angka produksi masih harus mendapat persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui proses Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB).

"Diperkirakan angkanya rampung pada pertengahan bulan Januari 2018 ini," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/1).

Yang jelas, target penjualan batubara Kideco untuk INDY sangat berpengaruh besar. Adapun, INDY pada tahun 2018 ini memasang target penjualan sekitar US$ 3 miliar. Sementara belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan tahun ini mencapai US$ 142 juta.

"Sebagian besar capex akan digunakan untuk penggantian dan penambahan peralatan baru," katanya.

Selain batubara, INDY juga tengah melaksanakan pengerjaan dua proyek, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon II berkapasitas 1.000 Megawatt (MW) dengan investasi senilai US$ 2,1 miliar dan sebagai EPC kontrak pembangunan fasilitas produksi di proyek ekspansi Tangguh LNG Train 3.

Untuk proyek listrik, Rewina bilang, tahap final pembiayaan proyek PLTU Cirebon II telah dituntaskan pada tahun 2017. Saat ini sedang dilakukan proses pemadatan tanah dan selanjutnya adalah tahap konstruksi. Sedangkan untuk proyek Tangguh LNG Train 3 tengah melakukan mobilisasi peralatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×