kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

INDF bertekad menjadi pengendali CMFC


Selasa, 03 September 2013 / 07:05 WIB
INDF bertekad menjadi pengendali CMFC
ILUSTRASI. Ketahui Seberapa Dalam Sebaiknya Menanam Biji ke Dalam Tanah


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Di tengah tuduhan penipuan dan penyelewengan keuangan China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) malah mengokohkan posisinya sebagai pengendali pada emiten pengolahan sayuran yang tercatat di Bursa Saham Singapura (SGX) itu. Senin (2/9), INDF mengakuisisi 25,59 juta saham atau 3,9% saham CMFC seharga S$ 1,12 per saham.

Total nilai transaksi itu S$ 28,66 juta atau sekitar Rp 245,58 miliar (kurs 1 S$=Rp 8.568,98). Selepas transaksi, porsi kepemilikan INDF di CMFC menggelembung dari 29,33% menjadi 33,49% saham. Aksi ini terungkap dalam pengumuman resmi UOB Kay Hian Private Limited, penasehat keuangan INDF, yang ditujukan kepada SGX, kemarin.

Masuknya CMFC ke dalam kerajaan bisnis Grup Salim ini baru terjadi Februari 2013. Akuisisi saham CMFC oleh INDF pertama kali terjadi 15 Februari 2013 dengan membeli 98 juta saham baru seharga S$ 0,92 per saham. Total nilai penyertaan modal kala itu mencapai S$ 89,67 juta dan menyebabkan INDF mengantongi 14,95% saham CMFC.

Pada 28 Februari 2013, INDF kembali membeli 94,25 juta saham CMFC dari tangan Tetrad Ventures Pte Ltd seharga S$ 1,12 per saham. Duit yang keluar dari kantong INDF untuk transaksi yang kedua mencapai sekitarĀ  S$ 105,55 juta. Alhasil, porsi kepemilikan INDF di CMFC bertambah menjadi 29,33%.

Nah, sesuai aturan pasar modal di Singapura, akuisisi yang dilakukan INDF, Senin (2/9), menyebabkan INDF harus melakukan penawaran tender wajib (mandatory conditional cash offer) atas seluruh sisa saham CMFC yang dimiliki pihak lain. "CMFC juga telah menyampaikan permohonan penghentian sementara perdagangan saham di SGX-ST (Bursa Efek Singapura)," tulis Werianty Setiawan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan INDF dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin.

INDF menetapkan harga tender offer senilai S$ 1,12 per saham. Harga itu akan ditawarkan kepada 435,91 juta saham CMFC yang belum dimiliki INDF. Andaikan pemegang saham bersedia mengikuti tender offer, INDF setidaknya harus menyediakan dana sekitar S$ 488,22 juta, atau sekitar Rp 4,18 triliun.

Harga tender offer ini terbilang premium. UOB Kay Hian menyatakan, harga tender offer lebih mahal 10,34% dibandingkan penutupan terakhir saham CMFC per 23 Agustus 2013 yang senilai S$ 1,015 per saham.

Reza Nugraha, analis MNC Securities menilai, INDF mempunyai sumber daya memadai untuk memenuhi kebutuhan pendanaan tender offer. Per 30 Juni 2013, INDF memiliki kas dan setara kas senilai Rp 13,32 triliun.

Satu hal yang pasti, rencana tender offer bisa juga dipahami sebagai ikhtiar INDF mengonsolidasikan laporan keuangan CMFC. Sebab, bila cuma memiliki 33,49%, INDF tak bisa mengonsolidasikan kinerja CMFC.

Ini membuat kontribusi CMFC ke INDF baru sebatas laba dari investasi jangka panjang. Per Juni 2013, pos ini tercatat senilai Rp 128,38 miliar. "Konsolidasi ini agar bisa mendongkrak kinerja INDF," terang Reza.

Kinerja CMFC sendiri memang tumbuh cukup signifikan setidaknya dalam setahun terakhir. Berdasarkan materi presentasi resmi CMFC, pendapatan CMFC naik 26,4% menjadi RMB 3,25 miliar pada periode Januari-Juni 2013. Sementara laba bersih CMFC tumbuh 11,1% menjadi RMB 755,1 juta.

Persoalannya, CMFC menghadapi tuduhan penipuan dan penyimpangan keuangan dari Glaucus Research Group seperti ditulis KONTAN (30/8). Toh, Reza masih merekomendasikan beli saham INDF dengan target harga Rp 8.500 per saham. Kemarin, harga INDF anjlok 9,23% menjadi Rp 5.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×