kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Indeks Tertekan Sepekan Terakhir, Bagaimana Prospek Dolar AS?


Senin, 24 Februari 2025 / 18:56 WIB
Indeks Tertekan Sepekan Terakhir, Bagaimana Prospek Dolar AS?
ILUSTRASI. Indeks dolar (DXY) kembali tertekan dalam sepekan terakhir. Perlambatan data-data ekonomi terakhir dari AS menjadi penyebabnya. Saat ini, dolar AS diperkirakan akan dalam fase konsolidasi. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dolar (DXY) kembali tertekan dalam sepekan terakhir. Perlambatan data-data ekonomi terakhir dari AS menjadi penyebabnya.

Research & Development Trijaya Pratama Futures, Alwi Assegaf mengatakan pelemahan ekonomi AS terlihat dari sejumlah data, seperti penjualan ritel yang mencatatkan -0,9% dari ekspekstasi -0,2%. Adapula data PMI jasa AS yang diperkirakan tumbuh ke 53, tetapi ternyata malah terkontraksi ke 49,7.

"Sehingga membuka peluang the Fed untuk memangkas suku bunganya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/2).

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,02% ke Rp 16.303 Per Dolar AS pada Senin (24/2)

Alwi pun memperkirakan pemangkasan suku bunga the Fed akan terjadi dua kali di tahun ini, sesuai dengan rencana the Fed pada Desember lalu. Sebab sebelumnya, pasar ragu akan kemampuan the Fed untuk memangkas suku bunganya karena kekhawatiran akan kebijakan tarif Trump.

"Saat ini pasar melihat isu tarif yang dikenakan Trump tidak seketat yang diperkirakan sebelumnya. Bahkan pasar menganggap bahwa kenaikan tarif ini hanya sebagai alat negosiasi Trump kepada negara-negara yang mempunyai hubungan dagang dengan AS," terangnya.

Baca Juga: Prospek Dolar AS Tetap Kuat, Ini Mata Uang Utama yang Tetap Bisa Jadi Perhatian

Saat ini, dolar AS diperkirakan akan dalam fase konsolidasi. Sehingga Alwi memperkirakan DXY berpotensi menguji support psikologisnya di level 105.

Dus, apabila sentimen tarif mereda dan jika the Fed memangkas suku bunga sebanyak dua kali maka pada akhir tahun DXY diperkirakan akan kembali ke level 100. Sebaliknya, jika sentimen tarif memanas maka DXY pada akhir tahun bisa ke level 114.

Selanjutnya: Ini Strategi Kementerian ESDM Tingkatkan Lifting Minyak

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Jogja dan Sekitarnya, Kompak Hujan Mulai Siang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×