Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
Masih punya peluang
Kendati belum membukukan kinerja yang apik, Patrick melihat indeks-indeks syariah di bursa berpeluang untuk menghijau ke depan. Hal ini tidak terlepas dari kondisi pasar saham syariah di Indonesia yang terus berkembang.
Baca Juga: IHSG capai rekor, begini target selanjutnya menurut para manajer investasi
Optimisme itu juga ditopang oleh jumlah masyarakat muslim di Indonesia yang cukup besar. Sehingga, berpeluang menerapkan kaidah-kaidah Islam dalam berinvestasi.
"Ditambah juga dengan produk filantropi Islam yang terintegrasi dengan efek syariah seperti zakat saham, wakaf saham. Selain itu, adanya security crowdfunding berbasis syariah sebagai alternatif pendanaan UMKM akan menambah jangkauan dan menarik pasar saham syariah ," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (11/11).
Oleh karena itu, indeks-indeks syariah di bursa dipandang masih atraktif. Indeks syariah juga masih menarik untuk dijadikan acuan menyusun portofolio selama bisa memilih saham yang tepat.
Adapun beberapa saham syariah yang dijagokannya seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan target harga Rp 2.800 per saham. Sepengamatannya, BRIS memiliki fundamental yang baik, modal inti yang besar, serta BRIS tengah berada dalam tahapan akhir memperoleh izin melebarkan sayap ke Timur tTengah.
Selain itu ada PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 4.500 per saham. TLKM cocok untuk di hold jangka panjang. Sepengamatannya, saat ini TLKM berencana untuk meningkatkan dana kelola MDI, ARPU Indihome yang masih berpotensi bertumbuh, dan adanya IPO Mitratel. Asal tahu saja, Mitratel berkontribusi pendapatan terhadap TLKM hingga Rp 5 triliun.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga disarankannya dengan target harga Rp 2.400 per saham. Secara teknikal, akan ada konsolidasi dalam waktu dekat sehingga disarankan Buy on weakness di level 1800.
Baca Juga: IHSG berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (12/11), saham-saham ini bisa dilirik