Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan tajam pada perdagangan Senin (25/3), mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua minggu. Penguatan ini didorong oleh saham Nvidia dan Tesla, serta indikasi bahwa pemerintahan Amerika Serikat (AS) akan mengambil pendekatan yang lebih moderat terkait tarif perdagangan.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik 1,76% ke level 5.767,57 poin. Indeks Nasdaq melonjak 2,27% menjadi 18.188,59 poin, sementara Dow Jones Industrial Average meningkat 1,42% ke 42.583,32 poin.
Kenaikan ini terjadi setelah laporan media pada akhir pekan mengindikasikan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump kemungkinan akan mengecualikan beberapa sektor dari penerapan tarif baru yang dijadwalkan berlaku mulai 2 April.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Dow Jones dan Nasdaq Melonjak di Tengah Sinyal Positif Trump
Meski demikian, seorang pejabat pemerintahan menegaskan bahwa keputusan final belum dibuat.
Investor memborong saham teknologi yang sebelumnya tertekan. Saham Nvidia naik lebih dari 3%, sementara Advanced Micro Devices melonjak 7%, mendorong indeks chip PHLX naik 3%.
Tesla mengalami lonjakan hampir 12%, mencatat kenaikan harian terbesar sejak awal November, didukung oleh optimisme terhadap pengurangan tarif AS.
Pasar keuangan dalam beberapa pekan terakhir mengalami volatilitas akibat kekhawatiran inflasi dan perlambatan ekonomi setelah pengumuman tarif baru terhadap mitra dagang utama AS, termasuk China, Meksiko, dan Kanada.
Sejak mencapai level terendah pada 13 Maret, S&P 500 telah pulih sekitar 4%, meskipun masih turun sekitar 6% dari rekor tertinggi penutupan pada 19 Februari.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Bervariasi: Indeks Nasdaq Melemah Terseret Saham Nvidia
Menurut Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi CFRA Research, investor merasa sedikit lega, tetapi tetap skeptis mengenai ketahanan tren positif ini.
Ia menambahkan bahwa faktor utama yang memicu koreksi pasar, yakni tarif dan dampaknya terhadap ekonomi, inflasi, serta laba perusahaan, masih menjadi perhatian utama.
Beberapa perusahaan mulai menyesuaikan proyeksi keuangan mereka akibat ketidakpastian kebijakan tarif. Data LSEG hingga Jumat (22/3) menunjukkan bahwa laba perusahaan di indeks S&P 500 diperkirakan tumbuh 10,5% pada 2025, turun 3,5 poin persentase dari awal tahun.
Indeks Russell 2000, yang berfokus pada saham domestik AS, naik 2,55% ke level tertinggi dalam dua minggu. Sementara itu, Indeks Volatilitas CBOE—yang mencerminkan tingkat ketakutan investor—turun 1,8 poin ke level terendah dalam satu bulan.
Volume perdagangan di bursa AS tercatat relatif rendah, dengan 13,6 miliar saham berpindah tangan, di bawah rata-rata 16,5 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Bervariasi: Indeks Nasdaq Menguat Ditopang Saham Nvidia
Dari 11 sektor dalam S&P 500, sepuluh sektor mengalami kenaikan, dipimpin oleh sektor barang konsumsi diskresioner yang naik 4,07%, didorong oleh Tesla, serta sektor layanan komunikasi yang naik 2,1%.
Survei menunjukkan peningkatan aktivitas bisnis di AS pada Maret, meskipun kekhawatiran mengenai tarif impor dan pemotongan belanja pemerintah masih membayangi sentimen pasar.
Investor kini menantikan data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini, termasuk Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi pilihan Federal Reserve, yang dijadwalkan terbit pada Jumat (29/3).
Di sisi korporasi, saham Dun & Bradstreet naik 3% setelah perusahaan setuju untuk diakuisisi oleh Clearlake Capital dalam kesepakatan senilai US$ 7,7 miliar.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Fokus Investor Tertuju pada Keputusan Suku Bunga The Fed
Sebaliknya, saham Lockheed Martin turun lebih dari 1% setelah BofA Global Research menurunkan peringkatnya dari "beli" menjadi "netral." Saham kripto juga menguat seiring kenaikan harga bitcoin sebesar 4%, dengan MicroStrategy melonjak 10% dan Coinbase naik 7%.
Dalam perdagangan Senin, jumlah saham yang naik lebih banyak dibanding yang turun dalam S&P 500 dengan rasio 5,4:1. Indeks S&P 500 mencatat lima titik tertinggi baru dan satu titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 46 titik tertinggi baru dan 97 titik terendah baru.
Selanjutnya: Perpanjang SIM Langsung Difoto Di SIM Keliling Depok & Tangsel Hari Ini (25/3)
Menarik Dibaca: Cara Mudah Bikin Polling Acara Bukber Cuma Pakai Polling di Grup Whatsapp
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News