Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi. Namun, indeks Nasdaq yang sarat teknologi melemah setelah reli di sesi sebelumnya karena investor khawatir tentang meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina dan hasil yang lemah dari Target, sambil pasar menanti data kinerja Nvidia yang dirilis setelah bel perdagangan.
Rabu (20/11), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 139,53 poin, atau 0,32%, ke 43.408,47, indeks S&P 500 naik tipis 0,13 poin atau 0,00% menjadi 5.917,11 dan indeks Nasdaq Composite turun 21,32 poin atau 0,11% ke 18.966,14.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok di awal sesi, setelah sebuah laporan mengatakan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh Storm Shadow milik Inggris ke wilayah Rusia. Pada hari Selasa, Ukraina meluncurkan rudal ATACMS buatan AS ke Rusia, dan Rusia mengumumkan telah menurunkan ambang batas untuk aksi nuklir.
"Pengukur rasa takut" Wall Street melonjak ke 18,79 sebelum turun ke 17,24, masih pada level tertinggi sejak pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Turun, Investor Menanti Laporan Kinerja Nvidia
"Hari ini menjadi sedikit lebih defensif setelah reli yang kuat kemarin dari saham pertumbuhan dan sektor teknologi," kata James Regan, Direktur Riset Manajemen Kekayaan di D.A. Davidson
"Mungkin ada pandangan konservatif menjelang pendapatan Nvidia atau reaksi yang lebih luas dari pendapatan Target yang merupakan indikator konsumen. Ada juga lebih banyak kekhawatiran geopolitik dengan ketegangan di Ukraina dan Rusia serta evakuasi kedutaan besar AS," kata Regan.
Saham pembuat chip AI Nvidia turun 0,76% selama sesi perdagangan menjelang rilis kinerja. Saham tersebut jatuh lebih jauh setelah bel ketika perkiraan pendapatan kuartal keempatnya sedikit di atas perkiraan, tetapi gagal memenuhi harapan tinggi beberapa investor.
Selama perdagangan reguler, saham yang sangat penting itu menyeret turun sektor Teknologi Informasi 0,23% dan Nasdaq yang sangat penting bagi teknologi koreksi 0,11%.
Pada sesi ini, saham Target anjlok 21,4% setelah pengecer itu memperkirakan penjualan dan laba yang sebanding pada kuartal liburan di bawah ekspektasi Wall Street menyusul perkiraan kuartal ketiga yang meleset.
Indeks barang konsumsi diskresioner, yang merupakan sektoral yang turun paling dalam setelah koreksi 0,57%.
Saham pertumbuhan seperti Tesla dan Amazon.com juga turun, masing-masing 1,15% dan 0,85%.
Saham Nvidia hampir naik tiga kali lipat di tahun ini, yang mencakup sekitar 20% dari laba S&P 500 selama 12 bulan terakhir, menurut BofA Global Research.
Baca Juga: IHSG Masih di Bawah 7.200, Intip Peta Saham Big Cap Sebelum Buka Pasar Kamis (21/11)
"Kami mulai melihat komentar dari perusahaan-perusahaan besar yang telah menggunakan modal di bidang pengeluaran teknologi AI, membicarakan contoh-contoh bagaimana pengeluaran tersebut dikonversi menjadi pendapatan yang lebih tinggi atau penghematan biaya. Itu pertanda baik bagi perusahaan-perusahaan seperti Nvidia yang berada di sisi yang menguntungkan dalam perdagangan pengeluaran teknologi AI tersebut," kata Bill Merz, kepala Riset Pasar Modal untuk kelompok manajemen aset U.S. Bank.
Saham mata uang kripto bergerak naik karena bitcoin melonjak di atas US$ 94.000, dengan MicroStrategy melonjak 10% dan MARA Holdings naik 13,9%.
Para pedagang telah meningkatkan taruhan pada bank sentral AS yang membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan bulan Desember setelah data ekonomi yang kuat dan tanda-tanda inflasi yang terus-menerus.
Selanjutnya: Promo HokBen dengan QRIS Byond by BSI, Ada Cashback 50% Sampai Potongan Rp 20.000
Menarik Dibaca: Update Terkini Gift Code Ojol The Game 21 November 2024, Ayo Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News