Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
Lebih lanjut, Joey menegaskan kembali pandangan bullish pada sektor properti dengan dukungan dan insentif dari pemerintah yang berkelanjutan. Kredit properti dianggap sebagai salah satu indikator utama pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect pada sektor lain seperti semen dan konstruksi.
Kontribusi sektor properti dan konstruksi terhadap PDB terus meningkat dalam 20 tahun terakhir yaitu dari 7,8% pada tahun 2000 menjadi 13,6% pada tahun 2020.
Baca Juga: IHSG coba bangkit pada perdagangan Kamis (25/3), net sell asing Rp 37,510 miliar
Pilihan utama Joey jatuh pada saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) karena memiliki portofolio rumah tapak terbesar dan memiliki valuasi yang murah. Serta net gearing yang rendah masing-masing 22% dan 30%, sedangkan rata-rata sektor 47%.
Adapun portofolio produk di perumahan segmen menengah ke bawah kisaran di bawah Rp 2 miliar masing-masing sebesar BSDE 75% dan CTRA 63%.
"Mengingat terbatasnya stok dan potensi apresiasi tanah, kami yakin, rumah tapak akan terus menjadi preferensi pembeli dibandingkan dengan gedung bertingkat dan segmen lainnya. Diproyeksikan menyumbang sekitar 68% dari penjualan pemasaran agregat di 2021," imbuhnya.
Selanjutnya: IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan, simak pergerakan RALS, INDY, dan KRAS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News