Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor keuangan menguat 12,27% sejak awal tahun. Sektor keuangan yang mulai pulih ini turut ditopang oleh perbaikan kredit.
Kredit perbankan per Agustus 2021 dilaporkan tumbuh sebesar 1,16% secara year on year (yoy) dan meningkat 1,91% dibandingkan akhir tahun lalu atau secara year to date (ytd). Pada bulan Juli 2021, kredit perbankan hanya tumbuh sebesar 0,5%.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan meyakini, data bulanan perbankan yang solid akan bermuara pada kinerja yang memuaskan di kuartal ketiga 2021, didukung oleh net interest margin (NIM) yang tangguh dan cost of credit yang relatif membaik.
Ciptadana Sekuritas mempertahankan rating overweight di sektor perbankan dengan pilihan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bersama dengan PT Bank Jago Tbk (ARTO) di sektor bank digital.
Baca Juga: Telkom umumkan kabel laut yang putus selesai diperbaiki, jaringan kembali normal
“Kami menyukai BBNI karena valuasinya yang menarik seiring dengan perbaikan fundamental yang ditandai dengan coverage kerugian pinjaman (loan loss) yang lebih tebal, serta basis permodalan yang lebih tebal,” kata Erni.
Ciptadana Sekuritas merekomendasikan buy saham BBNI dengan target harga Rp 6.900 per saham dan buy saham ARTO dengan target harga Rp 22.500 per saham.
Ciptadana juga menyematkan rekomendasi buy untuk saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga Rp 35.100 per saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 4.850 per saham, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 7.150 per saham. Juga untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan target harga Rp 2.150 per saham, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dengan target harga Rp 1.330 per saham, dan PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) dengan target harga Rp 3.910 per saham.
Baca Juga: Arah kurs rupiah terhadap dolar menunggu data non-farm payroll
Kepala Riset RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan, saham perbankan yang rata-rata masih minus sejak awal tahun terbebani oleh kekhawatiran gelombang baru infeksi Covid-19 yang akan memadamkan pemulihan moderat yang terjadi di semester pertama 2021. Namun, tingginya minat investor terhadap sektor bank digital dan saham e-commerce diyakini juga berdampak pada kinerja harga saham.
BMRI dan BBRI menjadi pilihan teratas (top picks) RHB Sekuritas untuk perbankan big four. BMRI dinilai atraktif karena valuasinya yang relatif lebih menarik. Proyeksi laba bersih BMRI menunjukkan bahwa return on equity (ROE) akan pulih ke level sebelum Covid-19 pada tahun 2022 yang akan lebih tinggi dari peers-nya.
Dividend yield BMRI sekitar 5% juga merupakan yang tertinggi di antara bank-bank berkapitalisasi besar. Andrey merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga Rp 8.200 per saham.
Baca Juga: Wall Street melesat, ekspor dan impor AS mencetak rekor
Sementara itu, BBRI dinilai atraktif seiring pertumbuhan kreditnya yang sehat, dengan proyeksi pertumbuhan tahun ini di level 6%-7%. BBRI memiliki nasabah utama di segmen mikro yang tidak terkena dampak material dari pandemi.
Andrey merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp 4.790 per saham. Rekomendasi buy juga disematkan untuk saham BBCA dengan target harga Rp 38.000 dan BBNI dengan target harga Rp 7.883 per saham.
Sementara untuk perbankan dengan modal kecil-menengah, saham BNGA dan BTPS menjadi top picks dengan target harga masing-masing Rp 1.200 per saham dan Rp 3.500 per saham.
Baca Juga: Sudah turun 0,86%, IHSG diprediksi masih akan melemah besok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News