Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan dan mengalami penurunan 12,13% dari akhir tahun 2019. Terakhir, pada penutupan perdagangan Kamis (27/2), IHSG melemah 2,69% ke level 5.535,694.
Pergerakkan IHSG tertahan oleh kekhawatiran para pelaku pasar dari adanya penyebaran virus corona yang kian meluas. Pelaku pasar khawatir wabah virus corona Wuhan (Covid-19) ini kian mengganggu pertumbuhan ekonomi global.
Hingga Kamis (27/2) pukul 13.00 WIB, tercatat ada sejumlah 82.164 kasus terkonfirmasi, dan 2.801 orang meninggal.
Baca Juga: IHSG longsor, ini peta terbaru penguasa kapitalisasi pasar bursa
Indeks industri dasar dan kimia menjadi salah satu indeks sektoral yang mengalami penurunan terdalam hingga 21,24% year-to-date. Dari sektor industri dasar dan kimia, ada saham PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang sudah terkoreksi sebesar 37,71% ytd dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga terkoreksi hingga 37,27%.
Adapun saham dari indeks industri dasar yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melemah hingga 35,10% ytd dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang sudah terkoreksi sebesar 24,58% dari awal tahun.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, seluruh indeks sektoral memang tengah menurun lantaran terdampak dari semakin meluasnya penyebaran virus corona, tak terkecuali sektor industri dasar dan kimia.
Ia bilang, di saat kondisi pasar yang tertekan ini menjadi kesempatan yang baik untuk mulai masuk dan membeli saham-saham yang memiliki fundamental oke dan secara valuasi juga murah.
Nah dari sektor industri dasar dan kimia, Nico melihat saham BRPT menjadi salah satu saham yang memiliki prospek cukup baik, baik dari sisi fundamental dan bisnisnya, begitupula dari segi valuasinya.