Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Sementara menurut Praska, kinerja IDX Basic Materials masih akan ditopang oleh saham-saham berbasis komoditas seperti emas yang berpeluang bergerak stabil hingga akhir 2025 di tengah risiko gejolak geopolitik yang sewaktu-waktu bisa kembali memanas.
Di sisi lain, saham-saham bahan konstruksi seperti semen masih akan dihadapkan pada tantangan kelebihan pasokan di pasar domestik, sehingga menjadi sentimen negatif bagi pergerakan saham tersebut.
Praska pun menyebut, saham yang berpeluang jadi unggulan di sektor bahan baku pada sisa 2025 antara lain ANTM, MDKA, BRPT, dan NCKL.
Baca Juga: IHSG Turun 0,09% ke 7.891 di Sesi I Selasa (19/8), SCMA, ASII, UNVR Top Gainers LQ45
"Saham-saham ini berada dalam area yang murah atau wajar berdasarkan valuasi historis satu tahun terakhir," imbuh dia.
Lantas, Praska merekomendasikan beli saham ANTM dan NCKL dengan target harga masing-masing di level Rp 3.300 per saham dan Rp 1.100 per saham.
Sementara itu, Ekky menilai saham INCO dan ANTM berpeluang menjadi motor penggerak indeks sektor bahan baku berkat dukungan hilirisasi nikel dan proyek smelter, sehingga terus menarik minat investor asing.
Di samping itu, saham konglomerasi seperti BRPT dan TPIA juga masih memiliki peluang berbalik menguat pada sisa semester kedua tahun ini.
Selanjutnya: Emiten Aguan Pantai Indah Kapuk (PANI) Cetak Kinerja Apik, Ini Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun Merata, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (20/8) di Jabodetabek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News