kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Indeks PEFINDO25 melorot 17,38% sepanjang 2021, ini penyebabnya


Rabu, 28 Juli 2021 / 08:55 WIB
Indeks PEFINDO25 melorot 17,38% sepanjang 2021, ini penyebabnya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks PEFINDO25 tertekan cukup dalam sejak awal tahun ini. Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks PEFINDO25 sudah melorot 17,38% secara year to date (ytd) hingga Selasa (27/7). 

Asal tahu saja, PEFINDO25 adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi tinggi. 

Indeks PEFINDO25 sebenarnya tidak jauh berbeda dengan IDX SMC Liquid. Asal tahu saja, IDX SMC Liquid merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah. Akan tetapi, IDX SMC Liquid tertekan lebih minim, yakni 6,01% ytd.

Kendati karakteristik konstituennya mirip, Analis Sucor Sekuritas Indonesia Hendriko Gani menjelaskan, indeks PEFINDO25 turun lebih dalam karena tertekan oleh saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).  

Sebagai catatan, kedua saham tersebut mengalami tekanan yang cukup dalam di tahun ini. Di mana, saham UNVR sudah melemah 38,78% ytd dan KLBF turun 9,46% ytd. 

Baca Juga: Indeks PEFINDO25 dirombak, 10 saham ini terdepak

Sementara itu, evaluasi mayor yang dilakukan BEI terhadap indeks PEFINDO25 dinilai tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan harga sahamnya. Mengingat, sentimen rebalancing saham akibat evaluasi mayor hanya bersifat sementara. 

Sekadar informasi, ada 10 saham yang terdepak dari jajaran indeks PEFINDO25 yakni PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Link Net Tbk (LINK), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). 

Saham-saham yang keluar dari indeks itu digantikan oleh PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC).

 

Sepengamatan Hendriko, saham-saham yang masuk dalam jajaran indeks PEFINDO25 seperti LSIP dan TINS dianggap menarik. Keduanya memiliki sentimen positif berupa harga komoditas yang tinggi. 

Sementara itu, saham BTPS  juga atraktif karena menjadi salah satu bank syariah dengan growth rate yang tinggi.

Untuk saham-saham yang terdepak dari indeks PEFINDO25, Hendriko tidak memungkiri, adanya potensi saham tersebut dilepas investor. 

"Ada potensi selling pressure akibat rebalancing terhadap saham-saham tersebut. Akan tetapi dampaknya tidak akan terlalu besar," kata dia, Selasa (27/7). 

Baca Juga: Pandangan MI terhadap rebalancing pada IDX30, IDX80 dan LQ45

Adapun di antara saham-saham yang terdepak dari indeks, ASSA dianggap masih menarik karena mulai bergerak ke industri logistik yang punya potensi besar di tengah pandemi Covid-19 dan pengetatan mobilitas masyarakat. Peluang tersebut muncul karena besarnya minat belanja masyarakat secara daring di tengah kondisi seperti saat ini. 

Sementara itu, di jajaran konstituen indeks PEFINDO25 hasil evaluasi, saham-saham seperti  MIKA, HEAL, dan MDKA lebih direkomendasikan. Target harga ketiga saham itu masing-masing Rp 3.400 per saham, Rp 6.800 per saham, dan Rp 3.350 per saham.

Selanjutnya: Sejumlah indeks bursa dievaluasi, simak saran analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×