Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sepengamatan Hendriko, saham-saham yang masuk dalam jajaran indeks PEFINDO25 seperti LSIP dan TINS dianggap menarik. Keduanya memiliki sentimen positif berupa harga komoditas yang tinggi.
Sementara itu, saham BTPS juga atraktif karena menjadi salah satu bank syariah dengan growth rate yang tinggi.
Untuk saham-saham yang terdepak dari indeks PEFINDO25, Hendriko tidak memungkiri, adanya potensi saham tersebut dilepas investor.
"Ada potensi selling pressure akibat rebalancing terhadap saham-saham tersebut. Akan tetapi dampaknya tidak akan terlalu besar," kata dia, Selasa (27/7).
Baca Juga: Pandangan MI terhadap rebalancing pada IDX30, IDX80 dan LQ45
Adapun di antara saham-saham yang terdepak dari indeks, ASSA dianggap masih menarik karena mulai bergerak ke industri logistik yang punya potensi besar di tengah pandemi Covid-19 dan pengetatan mobilitas masyarakat. Peluang tersebut muncul karena besarnya minat belanja masyarakat secara daring di tengah kondisi seperti saat ini.
Sementara itu, di jajaran konstituen indeks PEFINDO25 hasil evaluasi, saham-saham seperti MIKA, HEAL, dan MDKA lebih direkomendasikan. Target harga ketiga saham itu masing-masing Rp 3.400 per saham, Rp 6.800 per saham, dan Rp 3.350 per saham.
Selanjutnya: Sejumlah indeks bursa dievaluasi, simak saran analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News