Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks PEFINDO25 tertekan cukup dalam sejak awal tahun ini. Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks PEFINDO25 sudah melorot 17,38% secara year to date (ytd) hingga Selasa (27/7).
Asal tahu saja, PEFINDO25 adalah indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi tinggi.
Indeks PEFINDO25 sebenarnya tidak jauh berbeda dengan IDX SMC Liquid. Asal tahu saja, IDX SMC Liquid merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah. Akan tetapi, IDX SMC Liquid tertekan lebih minim, yakni 6,01% ytd.
Kendati karakteristik konstituennya mirip, Analis Sucor Sekuritas Indonesia Hendriko Gani menjelaskan, indeks PEFINDO25 turun lebih dalam karena tertekan oleh saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sebagai catatan, kedua saham tersebut mengalami tekanan yang cukup dalam di tahun ini. Di mana, saham UNVR sudah melemah 38,78% ytd dan KLBF turun 9,46% ytd.
Baca Juga: Indeks PEFINDO25 dirombak, 10 saham ini terdepak
Sementara itu, evaluasi mayor yang dilakukan BEI terhadap indeks PEFINDO25 dinilai tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan harga sahamnya. Mengingat, sentimen rebalancing saham akibat evaluasi mayor hanya bersifat sementara.
Sekadar informasi, ada 10 saham yang terdepak dari jajaran indeks PEFINDO25 yakni PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Link Net Tbk (LINK), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Saham-saham yang keluar dari indeks itu digantikan oleh PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC).