Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks saham Nikkei Jepang ditutup lebih tinggi pada Kamis (10/10), mengikuti penguatan Wall Street pada malam sebelumnya.
Namun, keuntungan berkurang karena investor mengambil keuntungan menjelang data inflasi AS bulan September.
Indeks Nikkei berakhir naik 0,26% di 39.380,89, setelah sempat naik hingga 0,86% pada sesi sebelumnya. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas naik 0,2% menjadi 2.712,67.
Baca Juga: Bursa Australia Naik 2 Hari Beruntun Kamis (10/10), Ditopang Saham Penambang
Saham-saham di Wall Street mengalami kenaikan pada hari Rabu (9/10), dengan S&P 500 dan Dow mencapai rekor penutupan tertinggi setelah rilis risalah pertemuan The Fed dan menjelang data inflasi AS serta musim laporan keuangan.
"Kondisi untuk Nikkei bagus, dengan Dow dan S&P ditutup pada rekor tertinggi dan indeks semikonduktor juga meningkat," kata Takehiko Masuzawa, kepala perdagangan Phillip Securities Jepang.
"Tetapi kenaikan terbatas karena investor menjual saham untuk membukukan keuntungan."
Baca Juga: Bursa Saham China Naik Kamis (10/10), Setelah PBOC Memulai Program Swap
Pasar menghindari perdagangan aktif menjelang laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis nanti hari ini, yang akan digunakan oleh investor untuk menilai jalur penurunan suku bunga The Fed.
Sejak laporan ketenagakerjaan AS yang kuat pekan lalu, peluang pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin di bulan November telah hilang sepenuhnya, dengan 85% peluang sekarang berada pada pemotongan 25 basis poin.
Saham Investor teknologi SoftBank Group naik 3,97% dan memberikan dorongan terbesar pada Nikkei.
Saham pemilik merek Uniqlo, Fast Retailing, naik 1,28%.
Saham pembuat kamera Nikon naik 5,55% dan menjadi saham dengan kenaikan persentase tertinggi di Nikkei.
Baca Juga: IHSG Melemah Tipis 0,05%, Ini Saham Paling Cuan Hingga Akhir Sesi I Kamis (10/10)
Saham Lion Corp melonjak 6,95% setelah laporan bahwa Japan Activation Capital, sebuah dana investasi yang didirikan oleh mantan eksekutif Carlyle di Jepang, telah berinvestasi di produsen barang konsumen tersebut.
Sebaliknya, rantai supermarket Aeon anjlok 8,66%, membebani Nikkei, setelah melaporkan penurunan laba bersih semester pertama hingga Agustus sebesar 76,5%.
Ini menjadikannya saham dengan penurunan persentase terbesar di antara 225 komponen Nikkei.
Dari saham-saham Nikkei, 149 naik, 74 turun, dan dua tetap datar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News