kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks LQ45 turun 11,96% sejak awal tahun, SMC Composite justru naik 14,41%


Minggu, 01 Agustus 2021 / 06:45 WIB
Indeks LQ45 turun 11,96% sejak awal tahun, SMC Composite justru naik 14,41%


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham digerakkan oleh saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar kecil dan menengah. Saham-saham dengan kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi pemberat sejak awal tahun. 

Indeks LQ45 yang mengukur kinerja harga 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar justru turun 11,96% sejak awal tahun. Sebaliknya, indeks SMC Composite yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah justru menguat 14,41%.

Perbandingan serupa bisa dilihat antara indeks Papan Utama yang turun 7,44% ketika indeks Papan Pengembangan melaju 61,85%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru hanya menguat 1,52% dalam tujuh bulan sejak awal tahun 2021.

Baca Juga: 7 Saham keluar, ini penghuni IDX SMC Liquid periode 4 Agustus 2021-2 Februari 2022

Berdasarkan data BEI, saham-saham dengan kapitalisasi besar justru menjadi laggard atau pemberat IHSG. Pemberat utama IHSG adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang merosot 42,6% sejak awal tahun.

Berikut saham pemberat IHSG sejak awal tahun, urut berdasarkan point terhadap indeks:

  1. Unilever Indonesia (UNVR) yang harganya turun 42,6% ytd
  2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang harganya turun 11% 
  3. HM Sampoerna (HMS) yang harganya turun 30,6%
  4. Astra International (ASII) yang harganya turun 21,7%
  5. Bank Mayapada Internasional (MAYA) yang harganya turun 68,5%
  6. Bank Mandiri (BMRI) yang harganya turun 9,9%
  7. Semen Indonesia (SMGR) yang harganya turun 38%
  8. United Tractors (UNTR) yang harganya 26,5%
  9. Bank Negara Indonesia (BBNI) yang harganya turun 22,6%

Baca Juga: Kinerja IDX BUMN20 masih tertekan sejak awal tahun, begini kata analis

Penopang IHSG tahun hingga hingga akhir Juli justru adalah saham-saham kecil-menengah. Berikut 10 saham movers IHSG tahun 2021

  1. Bank Jago (ARTO) yang harganya naik 403,3% ytd
  2. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang harganya naik 96,4%
  3. Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang harganya naik 96,9%
  4. BRI Agroniaga (AGRO) yang harganya naik 141,5%
  5. Allo Bank Indonesia (BBHI) yang harganya naik 1.624,9%
  6. Sarana Menara Nusantara (TOWR) yang harganya naik 52,6%
  7. Bank Ina Perdana (BINA) yang harganya naik 653,6%.
  8. Smartfren Telecom (FREN) yang harganya naik 123,9%
  9. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) yang harganya naik 68,8%
  10. Digital Mediatama Maxima (DMMX) yang harganya naik 1.230,5%

Baca Juga: Penguatan rupiah pekan ini ditopang keputusan The Fed

Dari 38 indeks yang tercatat di BEI, indeks sektor teknologi mencatat kenaikan terbesar, yakni 953,43%. Terpaut jauh di bawahnya ada indeks Papan Pengembangan yang naik 61,85% dan SMC Composite dengan penguatan 14,41%.

Sejumlah indeks sektoral pun mencatat kenaikan sejak awal tahun. SEktor transportasi dan logistik menguat 9,51% ytd, sektor infrastruktur naik 8,02%. SEktor barang konsumsi nonprimer menguat 7,85%. Sektor keunangan naik 7,41% dan sektor kesehatan menguat 3,65%.

Selanjutnya: IHSG Loyo di Akhir Pekan Ini, Bagaimana Proyeksi Senin Depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×