kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merosot 23,64% Sejak Awal Tahun, Bagaimana Valuasi Saham Adaro (ADRO)?


Rabu, 15 Februari 2023 / 17:04 WIB
Merosot 23,64% Sejak Awal Tahun, Bagaimana Valuasi Saham Adaro (ADRO)?
ILUSTRASI. Adaro Energy Indonesia (ADRO) menjadi salah satu saham di sektor energi yang tertekan sepanjang tahun ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menjadi salah satu saham di sektor energi yang tertekan sepanjang tahun ini. Mengutip RTI, saham emiten besutan Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini turun 23,64% secara year-to-date (YtD) atawa sejak awal tahun.

Emiten tambang batubara ini pun menggelar aksi korporasi berupa pembelian kembali alias buyback saham di tengah penurunan harga saham. ADRO akan melakukan buyback dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.

Buyback akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak tanggal 15 Februari 2023 3 sampai dengan 15 Mei 2023.

Baca Juga: Menakar Dampak Buyback Saham Adaro Energy Terhadap Pergerakan Saham ADRO

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan, jika dilihat dari price to book value (PBV), valuasi saham ADRO saat ini sudah relatif murah. PBV saham ADRO saat ini sudah berada di kisaran 1 kali saja akibat koreksi dalam sejak awal tahun.

Jika dibandingkan dengan valuasi peers, saham ADRO juga jauh lebih murah. Sebut saja dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang diperdagangkan dengan PB value di 1,52 kali dan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan PB value 1,36 kali.

“Oleh karenannya, mungkin manajemen ADRO melihat jika sahamnya sudah undervalue, maka mereka memutuskan untuk buyback saham di pasar, dan sepertinya pasar memandang positif keputusan tersebut sehingga harga sahamnya naik cukup tinggi,” kata Felix kepada Kontan.co.id, Rabu (15/2).

Ini tercermin dari pergerakan saham ADRO pada perdagangan Rabu (15/2), yang ditutup naik 4,24% ke level Rp 2.950 per saham.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Menyiapkan Dana Rp 4 Triliun Untuk Buyback Saham

Senada, kepala riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga menilai, harga ADRO saat ini memang undervalued, jika dilihat dari sisi price to earning ratio (PER)  dan juga PBV yang masing-masing berada di 2,44 kali dan 1,07 kali. Valuasi saham ADRO juga masih berada di bawah PER dan PBV sektor energi per Desember 2022.

Valdy menilai, kabar buyback yang dilakukan oleh ADRO akan menjadi angin segar bagi saham ini, di tengah sentimen negatif dari moderasi signifikan harga batubara dari titik tertinggi di atas US$ 400 per ton ke level saat ini di kisaran US$ 270 per ton. “Maka kebijakan buyback ini dapat menjadi sentimen positif untuk harga saham ADRO,” kata Valdy.

Hanya saja, Valdy memperkirakan kinerja ADRO akan melandai tahun ini. Terawang dia, potensi supernormal growth di sisi bottom line seperti yang terjadi tahun lalu tidak bakal terulang. Ada dua faktor yang menyebabkan kinerja ADRO diestimasikan melandai.  Pertama, adanya moderasi harga komoditas, khususnya batubara. Kedua adalah adanya basis yang tinggi (high base) pada kinerja di tahun lalu.

Meski demikian, Valdy menaksir kinerja ADRO tahun ini masih bisa di atas rata-rata kinerja sebelum pandemi, mengingat harga rata-rata batubara di 2023 sejauh ini masih berada di atas harga rata-rata beberapa tahun sebelum pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×