kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks LQ45 terkoreksi 4,17% sejak awal tahun, ini penyebabnya


Rabu, 02 Oktober 2019 / 18:34 WIB
Indeks LQ45 terkoreksi 4,17% sejak awal tahun, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Indeks LQ45 tercatat terkoreksi 4,17% sejak awal tahun hingga Rabu (2/10).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks saham LQ45 mengecewakan di tahun ini. Indeks LQ45 tercatat terkoreksi 4,17% sejak awal tahun hingga Rabu (2/10).  

Vice President Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali melihat, penurunan indeks LQ 45 tersebut tidak terlepas dari kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi global.

Misalkan saja, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,2% menjadi 2,9%. Sedangkan tahun 2020 dari 3,4% dipangkas menjadi 3%.  

Baca Juga: Semua Sektor Saham Kompak Masuk Zona Merah, IHSG Hari Ini Melorot 1,35%

International Monetary Fund (IMF) juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3,3% menjadi 3,2%. Lalu di tahun depan dari 3,6% menjadi 3,5%.

“Sehingga investor lebih memilih aset yang rendah risiko seperti obligasi pemerintah dari pada saham,” ujar Frederik saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (2/10).

Frederik menambahkan, LQ45 masih memiliki ruang untuk menguat meskipun terbatas. Hal itu utamanya bisa didorong oleh meredanya isu utama global seperti perang dagang dan ancaman resesi global. Selain itu tren penurunan suku bunga bisa memberi dampak positif karena investor yang ingin mengincar imbal hasil lebih tinggi bisa masuk ke saham.

Baca Juga: IHSG melorot 1,35% ke 6.055 di akhir perdagangan Rabu (2/10)

“Namun hal ini masih belum menjadi dorongan utama karena suku bunga secara global masih turun dan lebih menarik investasi di obligasi,” jelas Frederik.

Penguatan LQ45 juga bisa didorong oleh kenaikan beberapa saham konstituen yang sudah mengalami penurunan cukup dalam. Frederik melihat, sejak awal tahun beberapa saham ini turun cukup dalam dan menjadi pemberat LQ45.

Di sektor pertambangan ada saham PTBA yang anjlok 47,91% secara year to date hingga Rabu (2/10). Lalu harga saham ITMG yang jatuh 40% di periode sama, dan saham INDY merosot 17,67%.

Baca Juga: Wall Street tumbang akibat resesi manufaktur

Sementara di sektor industri rokok, saham HMSP longsor 39,62% ytd dan saham GGRM jatuh 39,19%.

Hal senada diungkapkan Analis Panin Sekuritas William Hartanto. Menurutnya, tekanan pada LQ45 disebabkan risiko global dan rata-rata saham indeks ini sudah mengalami downtrend. Dus, ia pun memprediksi hingga akhir tahun, indeks LQ45 masih akan menurun terbatas.

“Hampir semua menjadi penekan, secara khusus lebih banyak dari perbankan,” jelas William.

Misal, hingga Rabu (2/10), harga saham BBNI turun 21,31% sejak awal tahun (ytd), saham BBTN melorot 24,21% ytd dan BMRI turun 11,53% ytd.

Baca Juga: Analis: Terlepas dari perhitungan PER, IHSG masih menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×