Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Untuk menghadapi tantangan berupa permintaan yang lesu akibat pandemi, manajemen TINS juga telah menyiapkan beberapa inisiatif, seperti mengurangi biaya operasional sebesar 30% pada 2020 dan peningkatan keuangan dengan mengurangi biaya beban bunga.
Selain itu, proyek smelter baru juga diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi TINS, sebab dapat mengefisiensikan biaya produksi dan pemrosesan. "Dengan peningkatan harga timah global yang diproyeksikan terjadi pada semester 2-2020, kami masih yakin bahwa prospek TINS tetap menjanjikan," kata kedua analis NH Korindo Sekuritas ini.
Baca Juga: Ramai pembagian dividen di Juli, apakah akan terjadi aksi jual di Agustus?
Kemudian, berdasarkan perdagangan sahamnya, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, volume transaksi dan likuiditas ketiga saham tersebut tergolong aktif. "Dari sisi likuiditas yang menjadi salah satu syarat di indeks LQ45 ya masih masuk ya," ungkap Herditya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/7).
Ke depannya, secara teknikal, TINS dan MDKA juga masih cukup menarik karena berpotensi menguat. "Untuk MIKA, saya tidak dapat berkomentar karena secara tren masih menunjukkan tanda-tanda koreksi," kata Herditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News