kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indeks JII punya prospek positif di 2019 kendati melempem di tahun ini


Rabu, 12 Desember 2018 / 19:54 WIB
Indeks JII punya prospek positif di 2019 kendati melempem di tahun ini
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham Jakarta Islamic Indeks (JII) diyakini punya prospek positif di 2109, meskipun sepanjang 2018 indeks tersebut diketahui sudah terkoreksi sebanyak 12,22%, per Rabu (12/12). Penurunan tersebut lebih dalam dibandingkan indeks anggota LQ45 yang catatkan penurunan 10,20% year to date (ytd).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, prospek saham JII sangat bergantung pada perkembangan ekonomi di 2019. Secara umum, kondisi ekonomi tahun depan menurutnya relatif baik dan stabil, di mana pertumbuhan ekonomi Tanah Air diyakini masih bisa bertahan di atas 5% year on year (yoy).

"Saya masih cukup yakin (saham JII rebound di 2019). Sebetulnya hampir semuanya (saham JII rebound), karena masuk dalam saham bluechip. Ditambah lagi, rata rata harganya sudah turun signifikan," kata Valdy kepada Kontan, Rabu (12/12).

Akan tetapi, Valdy menyampaikan ke depan ada potensi likuiditas masih ketat, lantaran Bank Sentral AS (The Fed) diproyeksi masih akan melanjutkan normalisasi kebijakan moneternya. Hanya saja, laju normalisasi tersebut, diperkirakan tidak akan secepat tahun ini.

"Sehingga, tekanan terhadap rupiah juga tidak sebesar 2018. Ditambah lagi, isu perang dagang harusnya sudah mulai mereda di 2019, karena upaya rekonsiliasi antara AS dan China sudah mulai dibangun," ungkapnya.

Selain itu, defisit anggaran di 2019 diyakini relatif membaik, sehingga kekhawatiran akan defisit transaksi berjalan (CAD) melebar, mulai berkurang. Hal itu juga sudah diantisipasi dengan berbagai kebijakan untuk meredam potensi capital outflow atau larinya dana asing dari Tanah Air, dengan cara menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR).

Pemerintah juga mencoba mengurangi ketergantungan impor, serta memaksimalkan potensi ekspor selain barang mentah atau tambang. Dengan begitu, ekonomi saat ini dinilai Valdy masih relatif baik dan stabil.

"Diperkirakan itu masih akan dipertahankan di 2019, di mana kebijakan kebijakan pemerintah sudah on track dengan tujuan tersebut," ujarnya.

Adapun saham yang paling dijagokan dari JII oleh Phintraco Sekuritas adalah SCMA, TLKM, UNTR, INDF, ASII dan BSDE. Beberapa saham tersebut dianggap menarik lantaran masih menunjukkan kinerja yang baik dan sudah terdiskon cukup signifikan.

"Akhir tahun biasanya waktu yang tepat (investor masuk), karena ekspektasi cukup tinggi di akhir tahun dan awal tahun. Setelah itu investo bisa mencermati perkembangan di kuartal I 2018," ungkapnya.

Apabila kinerja emiten JII masih sesuai atau berada di jalur dan menunjukkan perbaikan, maka investor bisa melakukan hold atau akumulasi beli. Namun, jika tidak maka investos bisa mempertimbangkan melakukan hold atau berpindah ke saham lain yang lebih potensial.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×