Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks IDX BUMN20 masih berada di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini disebabkan penurunan fundamental emiten yang dalam indeks tersebut.
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/4), IDX BUMN20 tertekan hingga 7,39% sejak awal tahun atau year to date (ytd). Sebagai pembanding, IHSG terkikis 0,86% ytd.
Analis Philip Sekuritas, Anugerah Zamzami Nasr menuturkan secara ytd memang kinerja emiten IDX BUMN20 underperform dibandingkan dengan IHSG. Menurut dia, kinerja yang belum baik tersebut akibat banyak disebabkan efek seleksi yaitu beberapa anggota IHSG yang naik kencang secara ytd, tetapi bukan merupakan anggota IDX BUMN20.
"Seperti dari sektor finansial ARTO, BANK, SMMA, MEGA, BNII dan bank-bank kecil banyak naik tetapi mereka bukan anggota IDX BUMN20. Dari sektor lain seperti industri dasar seperti TPIA, JPFA, CPIN, dan KRAS juga cukup naik banyak, tetapi tidak masuk BUMN20," papar Zamzami kepada kontan.co.id, Selasa (13/4).
Baca Juga: Harga saham naik 5 kali, bos Bank Syariah Indonesia berharap BRIS jadi primadona
Zamzami menilai beberapa emiten yang memberatkan kinerja IDX BUMN20 antara lain PGAS, SMGR, KAEF, BBNI, WSKT. Sementara, emiten yang menjadi pendorong IDX BUMN20 yakni ANTM, BMRI, TLKM, dan BBRI.
Dia juga menilai, emiten-emiten dalam indeks tersebut sebetulnya masih prospektif. Sebabnya, anggota BUMN20 juga merupakan penggerak dari IHSG.
Secara keseluruhan, Zamzami berpendapat yang dapat mendorong laju IDX BUMN20 dari performa laporan keuangan di tengah masa pemulihan ini. "Secara umum pemulihan jadi tema tahun ini. Selain itu, sentimen eksternal dari global dan risiko geopolitik juga perlu diwaspadai," tutur dia.
Dari 20 daftar indeks ini, Philip Sekuritas merekomendasikan saham BBRI dengan target harga konsensus di level Rp 5.100 per saham, BMRI Rp 7.900 per saham, BBNI Rp 7.300 per saham, TLKM Rp 4.200 per saham, dan ANTM Rp 3.400 per saham.
Baca Juga: IHSG diprediksi teknikal rebound pada perdagangan Rabu (14/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News