Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan indeks dollar Amerika Serikat akibat membaiknya performa sejumlah mata uang utama dunia membuat posisi The Greenback rawan tertekan di kemudian hari.
Pada Kamis (1/11) pukul 17.45 WIB, pasangan USD/JPY yang tercatat di Bloomberg mengalami penguatan tipis 0,04% ke level 112,98. Namun, beberapa saat sebelumnya pasangan ini terus bergerak di zona merah.
Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim menyampaikan, indeks dollar AS sebenarnya tengah bergerak melemah seiring kabar tercapainya kesepakatan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa sehingga membuat mata uang zona Eropa mengalami penguatan. Asal tahu saja, saat ini indeks dollar AS melemah 0,50% ke level 96,64.
Selain itu, tak menutup kemungkinan pula indeks dollar AS terkoreksi akibat faktor teknikal dan aksi ambil untung oleh para investor global. Hal ini mengingat indeks dollar AS mencapai level yang dinilai terlalu tinggi pada perdagangan kemarin yakni 97,12.
Untungnya, data ekonomi AS masih menunjukkan hasil menggembirakan. Contohnya, data ADP non-farm payroll AS yang meningkat 227.000 ketika dirilis kemarin. Hasil ini menghindari dollar AS dari ancaman koreksi lebih lanjut.
Sementara itu, walau Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan -0,10%, terdapat indikasi bahwa BoJ akan kembali menggelontorkan stimulus dalam waktu dekat. “Stimulus ini untuk mengantisipasi dampak perang dagang yang kemungkinan bisa kembali memanas pada akhir tahun nanti,” terang Ibrahim, hari ini.
Akan tetapi, pergerakan yen sempat terganggu akibat data manufacturing PMI Jepang tercatat berada di level 52,9 atau lebih rendah dari ekspektasi analis sebesar 53,1 saat dirilis kemarin.
Ibrahim melanjutkan, arah pergerakan pasangan USD/JPY akan sangat ditentukan oleh rilis data-data ekonomi AS pada perdagangan besok. Di antaranya adalah data tingkat pengangguran dan non-farm payroll AS.
Secara teknikal, pasangan USD/JPY bergerak dengan bollinger band moving average (MA) 40% di atas bollinger tengah. Indikator stochastic maupun moving average convergence sama-sama memberi sinyal wait and see. Di sisi lain, indikator RSI 60% negatif.
Dengan hasil ini, Ibrahim masih merekomendasikan sell pasangan USD/JPY dengan support di level 112,68 – 112,50 dan resistance di level 113,00 – 113,20.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News