kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Indeks barang konsumen primer memerah, simak rekomendasi saham dari analis berikut


Senin, 04 Oktober 2021 / 08:15 WIB
Indeks barang konsumen primer memerah, simak rekomendasi saham dari analis berikut


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham sektor consumer non-cyclicals atau sektor barang konsumen primer masih menjadi indeks sektoral dengan penurunan terdalam sejak awal tahun 2021.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor consumer non-cyclicals turun 15,63% secara year to date (ytd). Indeks ini berisi saham-saham dari berbagai bidang usaha, seperti produsen rokok, CPO, kebutuhan pokok, makanan olahan, hingga produk kecantikan.

Saham emiten produsen makanan dalam kemasan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terkoreksi 13,05% ytd, kemudian kinerja saham induk usahanya yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga melemah 8,76%, dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turun 12,92%.

Pengamat pasar modal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar cenderung wait and see, menanti realisasi kinerja di kuartal ketiga tahun ini dan juga realisasi kinerja emiten untuk tahun 2021 secara penuh.

Baca Juga: Saham perbankan kompak menguat, BMRI dan BBRI jadi top pick Sucor Sekuritas

Menurut Reza, dampak dari pemulihan kondisi ekonomi sekarang ini belum terlalu signifikan dalam mengerek kinerja emiten. Dengan demikian maka respons ke harga sahamnya juga masih cenderung negatif.

Dalam perkiraannya, penyesuaian harga saham-saham sektor barang konsumsi baru akan terjadi pada tahun depan setelah ada hasil kinerja tahun 2021. “Apabila kinerja emiten meningkat maka akan jadi sentimen positif untuk pergerakan harganya,” ujar Reza ketika dihubungi Kontan, Minggu (3/10).

Lebih lanjut, ia menilai bahwa sejumlah emiten barang konsumsi ini berpeluang mencetak pertumbuhan kinerja ketimbang tahun lalu atau sudah dapat pulih ke fase sebelum pandemi. Hal tersebut didorong oleh mulai meningkatnya daya beli dan tak lepas dari program vaksinasi yang terus berjalan.

Reza menuturkan, beberapa emiten juga berhasil melakukan inovasi guna mengerek kinerja meski di tengah pandemi Covid-19, misalnya saja ICPB.

Baca Juga: Kinerja mentereng di semester I 2021, cermati rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)

Pada tahun ini ICBP yang terus mengembangkan dan merilis rasa-rasa serta produk-produk baru yang bisa meningkatkan pendapatan. Reza menilai EBITDA emiten seperti ICBP, INDF, dan MYOR akan tumbuh karena kinerjanya yang cukup terjaga meski di tengah pandemi.

“Meski ada penurunan daya beli, namun produk-produk mereka masih dibeli,” tambahnya.

Akan tetapi, emiten sektor ini juga masih menghadapi tantangan lainnya yakni peningkatan harga bahan baku. Menurut Reza, saham-saham emiten sektor barang konsumsi seperti ICBP, INDF, dan MYOR masih cukup menarik untuk dicermati.

 

Selanjutnya: Saham INKP dan TKIM turun usai naik signifikan, begini rekomendasi dari analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×