Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam lima hari terakhir, pergerakan harga saham emiten perbankan yang berkapitalisasi besar kompak menguat. Dalam periode tersebut, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menguat 4,90%.
Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga menguat masing-masing 3,45%; 2,66%; dan 1,67%.
Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis menjelaskan, hal tersebut setidaknya menandakan bahwa pelaku pasar saat ini mulai berekspektasi jika tapering akan segera dilakukan. Pada akhirnya hal ini membuat banyak pelaku pasar yang mulai kembali melirik saham-saham bluechip, salah satunya saham sektor perbankan.
Apalagi, Edward juga menyebut secara prospek saham-saham perbankan berkapitalisasi besar saat ini masih menarik. Faktor pendukung utamanya adalah mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi seiring dengan kasus Covid-19 yang terus turun dan aktivitas ekonomi perlahan mulai menggeliat. “Secara valuasi, saham-saham perbankan juga masih sangat menarik,” kata Edward kepada Kontan.co.id, Jumat (1/10).
Baca Juga: Kinerja mentereng di semester I 2021, cermati rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)
Pada sisa tahun ini, Edward mengekspektasikan kinerja emiten perbankan masih akan tumbuh positif. Hal ini didukung oleh mulai turunnya biaya provisi (CKPN) serta membaiknya pertumbuhan kredit dan Net Interest Margin (NIM).
Oleh karena itu, menurutnya untuk jangka pendek ini kinerja saham perbankan akan didukung oleh kinerja keuangan kuartal III-2021 yang diestimasikan akan tumbuh cukup tinggi seiring dengan turunnya biaya provisi tersebut. Sementara untuk sepanjang tahun ini, Edward memperkirakan rata-rata emiten perbankan besar akan membukukan kenaikan laba sebesar 35%-40%.
Secara jangka panjang, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia selepas fase pandemi Covid-19 diyakini masih akan jadi katalis utama. Edward melihat pertumbuhan ekonomi tersebut akan mendorong pertumbuhan kredit dan meningkatkan kualitas aset perbankan. “Kedua hal ini pada akhirnya akan sangat positif terhadap kinerja keuangan bank ke depan,” imbuh Edward.
Adapun, Edward menjadikan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai top picks. Keduanya sama-sama direkomendasikan beli dengan masing-masing target harga Rp 4.720 dan Rp 8.900.
Baca Juga: Saham INKP dan TKIM turun usai naik signifikan, begini rekomendasi dari analis
Menurutnya, BBRI secara kinerja dalam jangkah menengah panjang akan diuntungkan lewat aksi merger dengan Pegadaian dan PNM. Merger ini dinilai akan sangat membantu BBRI untuk penetrasi lebih dalam ke segment mikro dan ultra mikro yang notabene memiliki profitabilitas yang lebih tinggi.
Sementara untuk BMRI, Edward menyebut bahwa BMRI secara valuasi masih sangat menarik dibandingkan dengan rata-rata historical-nya. Selain itu, BMRI juga disebut memiliki kualitas aset yang paling baik dibandingkan dengan bank BUMN lainnya.
“Hal ini seiring dengan fokus BMRI pada segmen korporasi yang cenderung lebih stabil dibandingkan segmen UMKM dan mikro,” tutup Edward.
Selanjutnya: Laba bersih meroket pada semester I, begini rekomendasi saham PGN (PGAS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News