kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Indeks Barang Baku Melaju di Tengah Ketidakpastian Global, Intip Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 18 September 2025 / 15:22 WIB
Indeks Barang Baku Melaju di Tengah Ketidakpastian Global, Intip Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham pilihan untuk indeks barang baku yang terus melaju kencang hingga saat ini


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks bahan baku dasar atau basic materials terus melaju kencang. Ketidakpastian global yang memicu kenaikan harga komoditas dinilai analis jadi pendorongnya.

Sejak awal tahun hingga Kamis (18/9/2025) pukul 14.27 WIB, indeks basic materials telah melaju 38,71% year to date (YtD). Angka ini menempatkan indeks tersebut di posisi kedua dari indeks teknologi yang melesat paling kencang, yakni 167,70% YtD.

Menurut Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, penguatan indeks ini ditopang oleh kenaikan harga komoditas global, seperti emas, timah, dan mineral lainnya.

Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian global yang cenderung membuat investor untuk beralih pada aset safe haven.

Baca Juga: IHSG Menguat Sesi I Kamis (18/9), Saham Big Banks Bergerak Campuran

“Proyek hilirisasi mineral dan ekspansi kapasitas produksi emiten besar juga kami kira makin memperkuat prospek fundamental emiten di sektor ini,” jelas Miftah kepada Kontan, Rabu (17/9/2025).

Tak lupa, kinerja keuangan semester I-2025 sejumlah emiten di sektor ini juga jadi katalis pendukung optimisme investor terhadap sektor ini.

Miftah melihat, saham yang menjadi pendorong sektor basic materials datang dari saham emiten mineral dasar, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Hingga pukul 14.27 WIB, keduanya sudah melesat 125,57% dan 9,12% YtD.

Sedangkan dari subsektor tambang, ada PT Timah Tbk (TINS) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), yang telah menguat 4,67% dan 58,96% YtD.

“Menjelang akhir tahun, kami kira sektor ini masih punya ruang penguatan, meski volatilitas harga komoditas juga tetap perlu dipantau,” imbuhnya.

ANTM menurut dia akan sangat bergantung pada dorongan harga emas global dan proyek hilirisasi, sementara INCO bakal terpengaruh semangat transisi energi.

 

Dus, Miftah merekomendasikan hold saham ANTM dengan target harga dalam 12 bulan ke depan di Rp 4.000, dan trading buy saham INCO dengan target harga Rp 4.300 per saham.

Selanjutnya: KPK Panggil Lagi Dirjen PHU Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024

Menarik Dibaca: Bawa Kisah Romansa Rumit & Lucu, Begini Sinopsis Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×