Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Handoyo .
Sementara itu, Kepala Direktorat Cyber Mabes Polri, Brigjen Pol Rachmad Wibowo meminta masyarakat terutama investor di pasar modal untuk tidak khawatir terhadap resiko cyberattack. Pasalnya, pemerintah telah memberikan jaminan bahwa cybersecurity di Tanah Air ditangani secara serius den terus memperhatikan jenis-jenis ancaman baru yang muncul seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi.
“Pemerintah telah mendirikan BSSN, kepolisian secara khusus juga telah membentuk direktorat keamanan khusus, yakni Direktorat Penyidikan Tindak Pidana Siber. Sektor swasta yang bergerak di bidang-bidang penting seperti keuangan, telekomunikasi, dan transportasi juga telah memiliki sistem keamanan yang baik,”kata Rachmad.
Walaupun begitu, ia tidak memungkiri bahwa masih banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan cybersecurity di Tanah Air. Sejauh ini langkah yang telah dilakukan adalah memberlakukan aturan yang mengharuskan perusahaan memiliki pusat data atau data center yang mandiri di Indonesia
Dengan adanya data center tersebut, semua akses fisik yang masuk ke perusahaan dapat dikontrol sepenuhnya, termasuk identitas yang sebelum masuk ke sistem harus dikonfirmasikan terlebih dahulu melalui biometric.
Selain itu melalui data center semua aktivitas yang ada di sistem perusahaan harus menggunakan video-login. "Sudah ada peraturan Kemkominfo tentang PSTE (Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik), jadi perusahaan harus punya data center di Indonesia," kata Rachmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News