Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Agaknya tahun 2013 menjadi tahun yang berat buat emiten farmasi. PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) tidak mampu mengail laba di tahun lalu. INAF malah merugi Rp 54,22 miliar. Padahal tahun 2012, INAF masih bisa meraup laba Rp 42,38 miliar.
Sebenarnya, penjualan INAF naik 15,6% menjadi Rp 1,3 triliun dari sebelumnya Rp 1,15 trilun. Pendapatan INAF diantaranya disumbang dari tender obat generik yang dimenangkan tahun lalu.
Namun sayang, depresiasi nilai tukar membuat beban pokok penjualan INAF melonjak 26,8% menjadi Rp 999,93 miliar. Dus, laba kotornya turun menjadi Rp 337,56 miliar dari Rp 367,8 miliar. Beban penjualan, beban umum dan administrasi juga naik yang menggerus laba usaha.
Per akhir 2013, emiten pelat merah ini memiliki total liabilitas Rp 703,71 miliar dan ekuitas Rp 590,79 miliar. Sementara total kas dan setara kas akhir periode tercatat sebesar Rp 121,43 miliar.
Tahun ini, INAF masih berharap bisa memperbaiki kinerjanya. INAF bakal menggeber sejumlah ekspansi seperti pembangunan pabrik obat khusus penyakit TBC dengan anggaran sebesar Rp 125 miliar. Perseroan juga akan menggenjot produksi obat herbal dengan membangun pabrik obat herbal senilai Rp 20 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News